Selasa, 29 April 2008

Film Film Indonesia Yang ( Pernah ) Dicekal

Berbicara mengenai film, mungkin sampai beberapa halamanpun tidak akan tamat, karena banyak sekali film-film produksi Indonesia mulai tahun 1920 sampai sekarang. Pada tahun 90 film kita pernah merajai bisokop-bioskop yang tersebar di kota-kota besar Indonesia, untuk generasi sebelum tahun 80 pasti ingat film-film seperti Catatan Si Boy, Inem Pelayan Seksi, Akibat Pergaulan Bebas, Badai Pasti Berlalu, Binalnya Anak Muda sampai film-filmnya group Warkop DKI seperti Kanan Kiri OK, Dongkrak Antik, dll.

Namun berbicara mengenai film-film yang pernah dicekal, tentu kita masih bisa menghitungnya ( itupun yang ketahuan.....), untuk itu mari kita sedikit menengok kebelakang, sensor terhadap media di Indonesia diberlakukan dalam berbagai tingkatannya sejak masa Demokrasi Terpimpin hingga Orde Reformasi. Di masa Orde Baru khususnya sensor ini dijalankan dengan sangat ketat. Hingga kini lebih dari 60 buah film dilarang beredar. Sebagian besar dari film-film itu diproduksi pada masa Orde Baru. Film-film yang kena celak itu ada yang tertahan bertahun-tahun di meja sensor atau ditarik dari peredaran karena protes dari segolongan orang atau masyarakat. Film harus disensor berlapis-lapis melalui berbagai lembaga seperti Departemen Penerangan dan Laksusda. Bahkan pejabat publik pun dapat menghentikan pemutaran film karena alasan pribadi.

Di masa Orde Reformasi sekalipun, yang konon menjalankan keterbukaan, masih ada film-film yang dilarang beredar karena berbagai alasan.

Berikut ini adalah daftar film Indonesia yang kena cekal sejak masa Demokrasi Terpimpin, hingga Orde Reformasi, dan alasan-alasannya seperti yang tertulis di wikipedia indonesia dan sumber-sumber lainnya.

  • Pagar Kawat Berduri ( 1961 ), diganyang oleh PKI, diselamatkan Presiden Soekarno, namun tetap tak bisa diputar di bioskop.
  • Tiada Jalan Lain ( 1972 ), karena produsernya, Robby Tjahjadi terlibat dalam kasus penyelundupan mobil mewah
  • Romusha (1972), dianggap dapat mengganggu hubungan dengan Jepang.
  • Inem Pelayan Seksi ( 1976 ), diharuskan berganti judul dari judul semula Inem Babu Seksi.
  • Wasdri ( 1977 ) skenarionya dianggap bisa menyinggung pejabat Kejaksaan Agung, karena Wasdri, buruh angkut di Pasar Senen, Jakarta hanya diberi upah oleh seorang istri Jaksa hanya separuh dari yang biasanya ia terima.
  • Yang Muda Yang Bercinta (1977), dianggap mengakomodasi teori revolusi dan kontradiksi dari paham komunis.
  • Bung Kecil ( 1978 ), isinya tentang orang muda yang melawan feodalisme.
  • Bandot Tua (1978), dipangkas habis-habisan dan diganti judulnya menjadi Cinta Biru, karena kata “Bandot” dinilai bermakna negatif.
  • Petualang Petualang (1978), judulnya diharuskan diubah dari “Koruptor, Koruptor”. Film ini mengisahkan berbagai bentuk korupsi besar-besaran.
  • Buah Hati Mama ( 1983 ), memuat dialog tentang kakek yang pintar menyanyi karena berteman dengan mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso. Bagian ini digunting habis.
  • Saidjah dan Adinda ( 1988 ), judul berubah dari Max Havelaar dan menggambarkan Max Havelaar yang berhati mulia, sementara penguasa pribumi justru menghisap rakyat.
  • Pembalasan Ratu Laut Selatan (1988) karena eksploitasi seks
  • Jurus Maut
  • Kuda Kuda Binal
  • Cinta Biru
  • Kanan Kiri OK, diharuskan berganti judul dari Kiri Kanan OK karena kata 'Kiri' memberi kesan PKI.
  • Tinggal Landas, sutradaranya, Sophan Sophiaan, diminta menambahkan kata Buat Kekasih, karena Indonesia saat itu sedang dalam proses tinggal landas.
  • Nyoman dan Presiden ( 1989 ), diminta agar judulnya diubah menjadi Nyoman dan Bapaknya, Nyoman dan Kita, Nyoman dan Bangsa, Nyoman dan Merah Putih, atau Nyoman dan Indonesia.
  • Buruan Cium Gue (2005), diprotes oleh AA. Gym dan Majelis Ulama Indonesia karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat.
Nah, film - film diatas adalah sebagian kecil dari mungkin puluhan atau ratusan film lainnya yang kena cekal, untuk anda yang tahu silahkan tambahkan saja.

Film Animasi Kartun Televisi dan Kekhawatiran Kita

JOKO SANTOSO, KEDAULATAN RAKYAT - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil pihak Global TV terkait dengan penayangan film animasi ‘Naruto’. Sebagaimana dipublikasikan pihak KPI melalui situs internet www.kpi.go.id, langkah ini ditempuh sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang masuk ke lembaga negara independen tersebut.

Melalui websitenya, KPI juga menginformasikan bahwa lembaga ini telah mengirim tim investigasi ke Semarang, Jawa Tengah untuk mencari tahu penyebab kematian Revino Siahaya, anak berusia 10 tahun, yang disinyalir bunuh diri akibat meniru gaya dalam film kartu Naruto.

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak yang berwajib, memang itdak ada indikasi adanya pengaruh film tersebut terhadap kematian Revino. Tetapi menurut KPI kasus ini menimbulkan keresahan dari masyarakat akan sinyalemen bahwa film kartun Naruto mempunyai pengaruh buruk terhadap perilaku anak.

Kasus Naruto tersebut menambah panjang catatan ihwah film animasi kartun televisi yang mendapat protes masyarakat. Kita tentu masih ingat, beberapa waktu silam film animasi kartun Sinchan dan Doraemon, banyak mendapat kritik bagi masyarakat karena dinilai kurang edukatif dan tidak sesuai untuk anak-anak.

Sinchan dalam beberapa serialnya menampilkan perilaku yang menjurus ke arah pornografi. Sementara film animasi kartun Doraemon banyak disoroti karena memanjakan tokoh Nobita dengan hal-hal yang bersifat instan. Ini menyebabkan tokoh Nobita menjadi sosok anak yang malas dan kurang mandiri, selalu mengandalkan Doraemon dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Perilaku kedua tokoh kartun tersebut, dikhawatirkan pihak orangtua bisa memberi pengaruh negatif bagi perkembangan anak.

Kembali pada Naruto, pada dasarnya film ini memang cukup menarik. Bercerita tentang petualangan seorang bocah dari perkampungan ninja bernama Konoha. Film animasi kartun ini menampilkan hal yang berbeda dari sosok ninja pada umumnya. Tokoh-tokoh ninja dalam kisah Naruto tampil lebih terbuka, fashionable, lepas dari mainstream figur ninja klasik yang cenderung berpenutup wajah dan misterius. Begitu pula dengan persenjataan. Kalau ninja klasik banyak mengandalkan kepiawaian dalam memainkan jurus samurai, tombak dan senjata rahasia, maka Naruto dan kawan-kawan digambarkan lebih hebat dari itu. Mereka tidak lagi tergantung pada senjata konfensional karena memiliki kesaktian luar biasa.

Dengan menggunakan teknis animasi modern, ilmu-ilmu yang ditampilkan menjadi tampak hebat, dramatik, dan heroik. Wajar apabila banyak disukai oleh anak-anak. Tapi, di lain sisi, harus diakui, sepanjang film ini selalu tak lepas dari adegan kekerasan. Pertempuran yang tak jarang berujung pada pembunuhan, selalu menjadi pilihan dalam menyelesaikan setiap masalah, yang diangkat sebagai inti cerita. Tidak berlebihan apabila orangtua menjadi khawatir.

Bila kita cermati, sebenarnya memang banyak film animasi kartun di televisi yang menampilkan adegan kekerasan. Ironisnya, animasi kartun di televisi bagi sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai film anak-anak. Padahal kita tidak tahu, film impor tersebut di negara asalnya apakah memang jelas-jelas untuk konsumsi anak-anak, atau tidak?

Sebagai contoh, film animasi kartun ‘Tom and Jerry’ yang populer dan sangat digemari oleh anak-anak. Banyak orangtua yang merasa aman-aman saja dan membiarkan buah hati mereka menonton animasi kartun tanpa perlu mendampinginya. Padahal, film animasi karya duo animator William Hanna dan Joseph Barbera ini bila diperhatikan sarat dengan adegan kurang terpuji. Film kartun legendaris yang pertama kali diproduksi tahun 1940 ini, hampir di setiap penayangannya tampil penuh kekerasan maupun keisengan yang cenderung ekstrem. Perseteruan abadi tokoh kucing dan tikus ini selalu diwarnai dengan upaya saling mengalahkan dengan melakukan pemukulan, penusukan, pembakaran, jebakan, peledakan, penyiksaan terhadap masing-masing tokoh maupun perusakan materi seperti melempar piring, membanting gelas dan lain sebagianya. Meski semua itu dikemas dalam balutan humor, sehingga tampak jenaka, namun bagi anak-anak yang belum bisa berpikir panjang bisa jadi apa yang diperagakan oleh tokoh Tom dan Jerry dianggap sebagai legalitas bagi mereka untuk melakukan hal serupa dalam pergaulan sehari-hari.

Lalu bagaimana seharusnya? Film animasi yang bagaimana yang benar-benar ideal untuk anak-anak? Memang sulit untuk menemukannya. Tapi tak menutup kemungkinan, bahwa dampak negatif yang selalu dikhawatirkan masyarakat atas film kartun animasi televisi terhadap anak, bisa diminimalisir.

Misalnya; (satu); ada pelabelan atau pengkategorian yang jelas dan tegas dari KPI atau lembaga terkait terhadap film animasi kartun televisi, apakah untuk anak-anak, remaja, dewasa, atau segala usia; (dua), pihak LSF lebih ketat lagi dalam melakukan sensor; (tiga), orangtua menyempatkan waktu untuk selalu mendampingi anak-anak saat menonton film animasi kartun, dan siap memberikan penjelasan seperlunya apabila ada adegan yang tak pantas untuk anak-anak; (empat), komitmen pihak televisi untuk memproduksi film animasi kartun bernuansa budaya lokal, sekaligus sebagai upaya memberdayakan dan mengakomodasi potensi animator dalam negeri.

Mengingat dewasa ini ilmu dan teknik animasi banyak diajarkan secara akademis di perguruan tinggi seni maupun teknik informatika, maka anak bangsa yang handal dan potensial membuat film animasi cukup melimpah. Banyak cerita rakyat dan kisah-kisah budi pekerti yang bisa diaktualisasikan kembali menjadi animasi kartun televisi, sehingga kita tidak dijajah produk film impor, dan tanpa disadari dipaksa untuk permisif terhadap budaya asing melalui setting, istiadat dan perilaku para tokohnya yang belum tentu sesuai dengan budaya Indonesia.

Joko Santoso SSn, Alumnus Diskomvis ISI Yogyakarta, penggemar film kartun.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 16 Pebruari 2008

Minggu, 27 April 2008

KERETA HANTU MANGGARAI (2008)

GENRE : Drama Horor Misteri
PEMAIN : Sheila Marcia Joseph, Melvin Iim, Stefanie Hariadi, Nadila Ernesta, Rina Hasim, Gianina Emanuela, Fendi Trihartanto
SUTRADARA : Nayato Fio Nuala
PENULIS NASKAH : Ery Sofid
PRODUSER : Gope T. Samtani, Subagio Samtono
RUMAH PRODUKSI : RAPI FILMS
DURASI : 89 menit
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 30 April 2008
SINOPSIS :

Kakak beradik Rossa (Sheila Marcia) dan Emily terjebak dalam sebuah pertengkaran, sikap egois dan keras kepala yang dimiliki Emily ternyata membuat Rossa lepas kontrol, ia pun mengusir adik kandungnya tersebut dari rumahnya. Emily pun pergi ke Bogor untuk menemui tantenya.

Ternyata Rossa tidak pernah bertemu dengan Emily sejak malam pertengkaran itu. Dalam kebingungan, Rossa menceritakan semua kejadian kepada sahabatnya, Tari yang kemudian menaruh curiga, bahwa Emily dibawa pergi oleh kereta hantu. Meski tidak pernah percaya, Rossa mengikuti ajakan Tari untuk menemui Bobby, orang yang menjalankan situs ‘Dunia Gaib’ dan sangat terobsesi dengan kereta hantu. Konon, kekasih Bobby meninggal secara tragis akibat naik kereta hantu.

Bobby mengajak Dody dan Peggy untuk menaiki kereta hantu dibantu oleh Ki Anom, seorang paranormal. Di stasiun Manggarai mereka melakukan ritual. Setelah muncul, mereka akhirnya menaiki kereta hantu tersebut. Berbagai peristiwa mengerikan terjadi selama mereka di atas kereta hantu. Akhirnya, mereka selamat berkat pertolongan Ki Anom.

Apa yang terjadi di dalam kereta hantu rupanya terus meneror dan mengikuti mereka satu persatu, terutama sosok hantu yang paling mengerikan. Satu persatu mereka tewas dan Rossa juga kerap mengalami penampakan. Rossa akhirnya terpaksa meminta Tari untuk bertemu kembali dengan Bobby. Bobby kembali membantu Rossa mencari Emily yang hilang diatas Kereta Hantu dengan bantuan Ki Anom. Dapatkah mereka menemukan Emily?

"Lost in Love", Persembahan Terbaru Rachmania Arunita

Jakarta-RuangFilm. Setelah Eiffel I’m In Love, yang sukses di pasaran, Rachmania Arunita kembali ingin mengangkat karyanya berjudul Lost in Love ke layar lebar. Novelnya telah di rilis 2007, dan kini penulis yang akrab dipanggil Nia ini, untuk pertama kalinya terjun langsung menjadi penulis skenario sekaligus sutradara dari karya terbarunya.

Film ini memberi kesempatan pada talent–talent muda untuk unjuk gigi. Masa produksi film ini berlangsung selama 24 hari di Perancis dan 3 hari di Indonesia, yang diperankan oleh Pevita Pearce (sebagai Tita), Richard Kevin (sebagai Adit), Arifin Putra (sebagai Alex). Film ini juga didukung oleh para pemain lain, seperti George Rudy, Barry Prima, Adrian Subono, Chrisye Subono.

Dengan mengambil setting gambar 80 persen pesona kota Paris yang romantis, Lost In Love menelan biaya tidak sedikit. “Budget yang digunakan kurang lebih mencapai belasan milyar,” kata Nia, saat ditemui pada press conference film ini di CafĂ© F Bar, EX Plasa, Jakarta. Nia juga mengungkapkan, bahwa kru film ini memakai 25 orang tenaga dari Perancis. Tidak ketinggalan, grup band Tangga yang turut mempersembahkan album ke-3 nya untuk menjadi soundtrack film ini.

Semoga film ini dapat mengikuti kesuksesan Eiffel I’m In Love yang banyak diminati masyarakat dan sanggup bersaing ditengah maraknya kancah perfilman dalam negeri. Lost in Love akan diputar pada 22 Mei 2008 di bioskop–bioskop kesayangan Anda. (Nur Widyatmo)

"Kalau Cinta Jangan Cengeng", Saat Aktor Komedi Bermain Drama

Jakarta-RuangFilm. Ingin tahu bagaimana jika seorang aktor komedi harus bermain serius, maka Anda dapat menunggu rilis film Kalau Cinta Jangan Cengeng, produksi SinemArt Pictures. Diluar kebiasaan para pemain film ini justru merupakan orang yang dikenal lucu dan kocak, tengok saja nama Ringgo Agus Rachman, Jojon dan Vincent “Club Eighties”.

Monty Tiwa, sutradara yang juga memulai debut genre drama pertamanya lewat film ini mengungkapkan, bahwa sejak awal ia sangat tertantang untuk membuat film drama dan kebetulan Ringgo yang menjadi pemeran utamanya juga memiliki keinginan sama. “Saya memang spesialisasi di genre komedi, jadi drama merupakan tantangan baru buat saya,” ujarnya.

Sementara, Ringgo mengaku sangat senang dengan peran ini. “Terimakasih untuk Mas Monty yang selalu ngasih gue peran-peran tidak terduga, buat gue ini merupakan anugerah sekaligus tantangan,” ujarnya. Meski demikian, ia juga mengaku cukup terbebani dalam menyelami karakternya di film ini.

“Jujur aja, sampai sekarang, gue takut kepekaan gue untuk setiap scene yang gue peranin nggak dapet aja, nggak keluar seperti yang diinginkan,” tambah aktor yang melejit lewat film komedi Jomblo tersebut.

Kalau Cinta Jangan Cengeng bercerita mengenai kehidupan seorang aktor, Boy (Ringgo), yang dihantui rasa bersalah karena telah menabrak sebuah keluarga, yang mengakibatkan 2 orang tewas, dan 1 orang anak yang mengalami luka berat. Saat itu Boy sedang dalam pengaruh narkoba. Rasa bersalahnya itu ia tebus dengan menjadi seorang Duta Anti Narkoba, yang memberikan penyuluhan di panti-panti rehabilitasi.

Saat sedang berkampanye itulah secara tidak sengaja Boy dipertemukan dengan korbannya, Yani, yang sekarang telah menjadi penghuni panti rehabilitasi. Untuk menebus rasa bersalahnya, ia mencoba membantu Yani sembuh dari ketergantungan narkoba. Tapi, apakah semudah itu proses yang harus Boy jalani ? Apakah yang kemudian terjadi di antara mereka berdua?

Film ini juga merupakan debut layar lebar untuk Marshanda, aktris muda yang banyak tampil dalam sinetron tanah air. (Rep:Musashi, Foto: Tonny)

Sinemart Gaet Hanung dan Aming dalam “Doa Yang Mengancam”

Jakarta-RuangFilm. Usai dikabarkan sibuk dalam rencana produksi film Ketika Cinta Bertasbih, Sinemart Pictures yang belum menelurkan satu film pada kuartal pertama 2008 ini menggaet Hanung Bramanto di film religi. Film yang rencananya akan dibintangi oleh Aming dan Titi Kamal serta beberapa aktor senior seperti Deddy Sutomo dan Nani Wijaya.

Dini Suryani, PR dan Promotion SinemArt mengungkapkan, bahwa film ini merupakan satu dari rencana tujuh film yang siap di produksi oleh SinemArt Pictures. “Jadi, sejak Mei nanti kita akan mempersiapkan sekitar tujuh film, Doa Yang Mengancam akan menjadi film pertama yang mulai di produksi.”

Ide cerita berasal dari sebuah cerita pendek yang kemudian penggarapan skenarionya akan dipercayakan kepada Jujur Prananto (Petualangan Sherina, Ada Apa dengan Cinta). Ceritanya berkisar seputar Madrim yang sukses menikahi Leha dengan berbekal rayuan maut dan kehidupan mewah di Jakarta. Sayangnya, kenyataan berkata lain, Madrim yang hanya buruh bongkar muat di pasar induk, tak kuasa lagi mempertahankan Leha. Istrinya itu minggat dari rumah!

Ditengah kemiskinan dan penderitaan hatinya, Madrim mengadu pada Kadir, lelaki penjaga mushola kecil. Kadir pun menyarankan apa yang disarankan hampir setiap orang tua kepada anaknya, petuah lama yang berbunyi; bekerja keras diiringi doa. Dan, Madrim pun kembali giat bekerja, dan terus berdoa di mushola Kadir. Sayangnya, kehidupan Madrim tak kunjung membaik, pun Leha semakin tak berkabar berita. Kekesalan semakin menumpuk di dada Madrim, dan dalam salah satu doa terakhirnya, Madrim pun mengancam TUHAN!

Dalam press rilis yang dikeluarkan oleh Fajar Nugross, Line Produser dari Dapur Film Community, proses syuting yang direncanakan selama 20 hari akan dimulai sekembalinya Hanung dari umroh pada 24 April mendatang. Direkam diatas pita Kodak 35 mm dan kamera 535, dengan lokasi hampir seluruhnya di seputaran Jakarta dan Depok. Hampir seluruh tim produksi Ayat-Ayat Cinta dan Get Married terlibat dalam produksi Doa Yang Mengancam, mulai dari Director of Photography Faozan Rizal, Costume Designer Retno Ratih Damayanti, serta sound, Adimolana, sementara Art Director dipercayakan pada Oscar Firdaus. (Musashi)

Minggu, 20 April 2008

THE SHAMAN (2008)

GENRE : Horor Kriminal Thriller
PEMAIN : Oka Antara, Farah Debby, Kamidia Radisti, Kemal Vivaveni, Vicky Notonegoro, Kemal Vivaveni, Piet Pagau, Julia Perez, Dirly Idol
SUTRADARA : Raditya Sidharta
PENULIS NASKAH : Aria Bima
PRODUSER : Wailan Menayang & Raditya Sidharta
RUMAH PRODUKSI : Indika Entertainment
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 22 Mei 2008


SINOPSIS :

Dikisahkan seorang dokter muda bernama Ryan (Oka Antara) ditugaskan di sebuah klinik di sebuah desa yang dekat dengan Sendawar, Kutai Barat. Beberapa kejadian aneh menghampirinya tak lama setelah ia berdiam di desa itu. Penampakan seorang gadis dengan wajah penuh luka, orang – orang dengan luka di perut seperti dioperasi hingga hilangnya beberapa penduduk secara misterius membuat Ryan makin tersudut. Ditambah lagi dengan sikap penolakan beberapa tokoh terkemuka di desa tersebut.

Menyadari kondisi yang tak menguntungkan, Ryan mengundang 2 orang sahabatnya, Deny (Kemal Vivaveni) dan Hasan (Vicky Nitinegoro). Sayangnya kehadiran 2 sahabatnya ini tak membawa pengaruh positif. Pengalaman mendebarkan dan tragedi malah menimpa mereka di tengah belantara kelam hutan Kalimantan.
WEBSITE :


REKOMENDASI :

Film ini melibatkan make up effect dari Orlando Bassi yang telah pengalaman terlibat di trilogi Lord of the Rings, Pirates of the Caribbean, Harry Potter. Sering bekerjasama dengan Indika dan karyanya terakhir dapat anda lihat dalam Film Horor (2007) produksi Indika.

Sabtu, 19 April 2008

"Ketika Cinta Bertasbih"; SinemArt Berangkatkan Tim ke Mesir

Jakarta-RuangFilm. Menindaklanjuti keinginan besar penulis novel Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik), rumah produksi SinemArt Pictures memberangkatkan tim ke Mesir untuk melakukan survei lokasi dan mengurus perizinan yang diperlukan pada Selasa, (15/04). Ikut dalam tim antara lain Kang Abik, Imam Tantowi (penulis skenario), Chaerul Umam (sutradara), Hendriarto (Produser), Ahmad Munif (Manajer/Adik Kang Abik), dan tim sebanyak 20 orang.

Adapun agenda lengkap selama 10 hari di Cairo antara lain, bertemu Duta Besar RI untuk Cairo, bertemu mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Cairo, Dewan Film Cairo, salah satu Production House di Cairo, Agency / Talents Management, Rental Equipment, laboratorium film, dan lain-lain. Juga menjajaki tempat-tempat yang disebutkan dalam novel, seperti pantai Alexandria, kampus Al-Azhar, pasar tradisional, dan lain-lain.

Chaerul Umam mengungkapkan, bahwa keberangkatan tersebut merupakan wujud keseriusan tim produksi untuk dapat menghadirkan suasana yang sesuai dengan cerita dalam novel. "Targetnya ya menemukan lokasi yang sesuai skenario dan cerita dalam novel. Jadi, keberangkatan kami merupakan ikhtiar untuk dapat menghadirkan suasana asli seperti dalam novel (KCB 1), karena 80% setting tempatnya berada di Kairo," ungkapnya.

Lebih lanjut, sutradara Ramadhan dan Ramona serta Titian Rambut Dibelah Tujuh ini memaparkan, bahwa selain persoalan birokrasi, perizinan dan pemilihan lokasi, tim juga akan melihat dan memilih studio/rumah produksi lokal yang dapat diajak bekerja sama sesuai kebutuhan. Karena menurut peraturan pemerintah Mesir, proses syuting harus melibatkan studio/rumah produksi lokal. "Yah, kita juga coba ngecek equipment yang dibutuhkan untuk proses nantinya, karena meski bisa saja membawa peralatan dari tanah air tapi kabarnya standar yang dipakai disana lebih bagus dan yang pasti lebih praktis."

Ketika Cinta Bertasbih merupakan film kedua yang diadaptasi dari novel laris karya Habiburrahman El Shirazy, setelah sebelumnya Ayat Ayat Cinta. (Musashi)

Kamis, 17 April 2008

Perjuangan Hidup di Film “Mas Endang” Karya Sutradara Jepang

Jakarta-RuangFilm. Banyak orang yang ingin mengetahui, dan bertambah meski hanya satu orang. Tentang kematiannya yang penuh keberanian. Tentang anak muda asal desa Ender di Cirebon, Jawa Barat, yang pergi ke Jepang dengan penuh impian, meninggal dalam usia muda di Jepang. Agar kematiannya yang tragis dan mengharukan tidak dilupakan, di kemas dalam film dokumenter berjudul Mas Endang (2008) karya Takahiro Murasawa, di Japan Foundation, Jakarta, pada Sabtu (29/3) siang.

Film berdurasi sekitar satu jam tersebut berawal dari dua siswi sekolah menengah pertama yang bermain dan berenang di pantai di Pulau Kyuushu tengah terseret dan tenggelam ombak yang ganas. Kemudian, Endang Aripin (21), pemuda Indonesia yang tengah belajar praktek tentang penangkapan ikan laut milik Profektur Hyuga Miyazaki memberanikan menceburkan diri ke tengah laut untuk menolong dua siswi asal Jepang yang terseret ombak ganas.

Tak disangka, Endang tewas tersapu gelombang dan tenggelam pada hari itu juga (12/08/2007). Namun, dua siswi tersebut selamat. Kemudian, regu penyelamat kelautan Jepang berupaya mengangkat tubuh Endang dengan disaksikan puluhan warga Jepang yang menyaksikan di pinggir pantai.

Selain upaya pertolongan dari regu penyelamat, film tersebut memberi sejumlah kesaksian dari orang-orang terdekat Endang. Beberapa komentar tak hanya datang dari keluarganya di desa, namun rekan-rekan warga asli Jepang tempat Endang belajar menuturkan pengalaman manis semasa dia hidup. Dimata pengajar dan rekan-rekannya di Jepang, Endang Aripin kerap disanjung dan dipuji karena pekerjaannya yang disiplin, tidak bosan bekerja keras dan tidak mengenal batasan dalam bergaul.
Selain memutar film, ada pameran sejumlah foto kenangan, surat pribadi dari dua siswi Jepang untuk Endang, kekasihnya dan tulisan-tulisan artikel dari surat kabar Jepang yang memberitakan ‘perjuangan’ Endang. (Ceppy Febrinika Bachtiar)

KUN FAYAKUUN (2008)

GENRE : Drama Keluarga Religius
PEMAIN : Agus Kuncoro, Desy Ratnasari, Zaskia A. Mecca, Andre Stinky, Opick
SUTRADARA : H. Guntur Novaris
PENULIS NASKAH : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
PRODUSER : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
RUMAH PRODUKSI : PUTAAR PRODUCTION
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 17 April 2008
SINOPSIS :
Ardan (Agus Kuncoro) seorang tukang kaca keliling. Hidupnya sangat sederhana, tetapi ia tetap gigih berjuang, sabar, tabah dan selalu ikhlas. Apapun cobaan diberikan kepadanya, itikadnya tetap bulat untuk mewujudkan impian untuk menjadikan keluarganya keluar dari himpitan kemiskinan. Ingin pula mengganti gerobaknya dengan sebuah kios.

Beruntung, Ardan mempunyai seorang istri (Desi Ratnasari) yang solehah, setia, taat kepada suami dan Tuhannya. Dia juga tidak pernah luput mendoakan dan menanti dengan setia kedatangan Ardan sepulangnya dari berjualan kaca keliling. Senyumannya sangat khas untuk membahagiakan hati Ardan. Tutur katanya pun sangat bijak dihadapan kedua buah hati mereka. Hingga ketika keyakinan itu berada pada titik nadir, ternyata sesuatu terjadi pada keluarga tersebut dari arah yang tidak terduga.
WEBSITE :
http://www.kunfayakunthemovie.com/
REKOMENDASI :

Film yang berangkat dari ide cerita H. Yusuf Mansyur atau yang biasa dikenal dengan Ustadz Mansyur, seorang ulama yang cukup terkenal.

THE TARIX JABRIX (2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Changcutters, Carissa Puteri, Francine Roosenda, Ariyo Bayu, Andrew, Edi Brokoli, Iga Mawarni, Sam Bimbo
SUTRADARA : Iqbal Rais
PENULIS NASKAH : Hilman Hariwijaya
PRODUSER : Chand Parwez Servia
RUMAH PRODUKSI : KHARISMA STARVISION PLUS & DAPUR FILM
DURASI : 95 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 17 April 2008
SINOPSIS :

Caca Sutarya A.K.A Cacing (Tria Changcut, Vokalis The Changcuters), yang enerjik, ingin menjadi anggota The Road Devil, geng motor paling brutal dan ditakuti di Kota Bandung. Tapi, ia tidak sampai hati untuk melakukan ujian yang diberikan karena tidak sesuai dengan hati nuraninya

Akhirnya, ia mengajak teman-teman dekatnya Dadang Modip (Drummer The Changcuters), Coki & Ciko (Guitar The Changcuters) serta Mulder (Bassist The Changcuters). Mereka membentuk geng motor dengan nama The TariX JabriX yang nongkrong di Bengkel Sugema milik Pak Rohim (Sellen Fernandez), Ayah Dadang. Seorang cewek magang di bengkel itu, namanya Mayang (Francine Roosenda). Teman-teman Dadang naksir sama Mayang. Sementara, Cacing sedang mendekati Callista (Carissa Putri), primadona sekolah

Tapi, Callista sering dijemput cowoknya, Valdin (Andrew), temen kakaknya, Max (Ario Bayu) pentolan The Smokers, Geng Motor Gede. Diam-diam Callista menaruh hati pada Cacing yang dianggap lucu, menyenangkan dan enak diajak ngobrol

Kedekatan Callista dan Cacing membuat hubungan Callista dan Valdin renggang, Valdin tidak terima. Akhirnya, The TariX JabriX berseteru dengan The Smokers. Cacing memberitahu Callista, bahwa ada anak buah kakaknya yang membawa narkoba. Cacing dkk berinisiatif untuk membongkar kasus ini, setelah Callista mengatakan bahwa The Smokers adalah geng motor yang bersih.

Niat baik The TariX JabriX untuk membongkar kasus ini lagi-lagi mendapat halangan dari Valdin dan Max. The Smokers merasa, bahwa Cacing hanya cari gara-gara. Kedua geng ini berseteru, mereka siap tawuran meski jumlah The Smokers lebih unggul dan persiapan Cacing hanya satu hari. Berhasilkah Cacing dan The TariX JabriX melawan tantangan The Smokers?

NAMAKU DICK (2008)

GENRE : Drama Komedi Roman/Percintaan
PEMAIN : Tora Sudiro, Marissa Nasution, Slamet Rahardjo, Davina Veronica, Maria Agnes, Indra Bekti, Richa Novisha, Arie K. Untung
SUTRADARA : Teddy Soeriaatmadja
PENULIS NASKAH : Teddy Soeriaatmadja
PRODUSER : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 24 April 2008
SINOPSIS :

Seorang bocah bernama Bama (11 thn) yang bergigi kawat dan berkaca mata tebal naksir dengan Tiara (10), gadis cantik dikelasnya. Segala hal dicoba untuk menarik hati gadis pujaannya tersebut, namun selalu diacuhkan oleh Tiara. Bama senyum, dibalas dengan senyum. Sinis, semua perbuatan baik yang dilakukan Bama, selalu dibalas dengan perbuatan jahat, hingga akhirnya surat cintanya harus didibaca didepan kelas oleh ibu guru, saat itulah Tiara marah dan mengeluarkan kata-kata yang selalu diingatnya, “Gue gak akan pernah suka sama elo!”

Kini, Bama (Tora Sudiro), sudah menjadi arsitek lajang yang sukses, dikenal sebagai cowok arogan. Bama merasa gampang mendapatkan perempuan dimana saja dan kapan saja. Saat karir Bama sedang naik, dia mengencani banyak perempuan. Ada Agnes yang manja dan matre, Tina yang possesive tapi jago taekwondo, dan Dewi yang sensitive tapi juga temperamental. Hingga suatu hari Bama bertemu Tiara, cinta masa lalunya. Bama belum bisa melupakan Tiara. Saking pede-nya dia bertaruh dengan teman-temannya, bahwa ia bisa membuat Tiara jatuh cinta lagi padanya dalam waktu 24 jam.

Dewi, yang merasa sakit hati menyumpahi agar ‘barang’-nya Bama, yang bernama Dick, bisa berbicara. Tentu saja hal ini membuat Bama panik. Suatu hari ia bertemu seorang supir taksi yang menyuruhnya agar secara tulus menyatakan cinta pada Tiara dan sekaligus memutuskan pacar-pacar selingannya agar tidak lebih banyak menimbulkan sakit hati. Ternyata, memutuskan cewek-cewek itu tidak semudah membalikkan tangan. Berbagai masalah lagi harus dihadapi Bama, demi membuat ‘Dick’ kembali normal

WEBSITE :
http://www.namakudick.com

KARMA (2008)

GENRE : Horor Thriller
PEMAIN : Dominique Agisca Diyose, Joe Taslim, H.M. Damsyik, Jonathan Mulia, Henky Solaiman, Verdi Solaiman, Jenny Chang, Jonathan Mulia Waluyo, Leny Jaya Dewi, Adi Kurdi, Lucy Roswita, Maria Glenon, Jaya Suprana
SUTRADARA : Allan Lunardi
PENULIS NASKAH : Elvin Kustaman (ide cerita), Salman Aristo (Skenario)
PRODUSER : Yeyet Sugriyati
RUMAH PRODUKSI : CREDO PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 24 Juli 2008
SINOPSIS :
Kisah tentang keluarga Guan yang aneh dan misterius. Tidak ada satupun perempuan dalam keluarga itu. Thiong Guan (HIM Damsyik) memiliki anak laki-laki satu-satunya, Philip (Henky Solaiman). Phillip memiliki dua anak laki-laki hasil dari dua perkawinan yang berbeda, bernama Martin (Verdi Solaiman) dan Armand (Joe Taslim). Karena suatu alasan, Armand memutuskan keluar dari rumah Guan dan studi ke Australia.

Di Australia, Armand bertemu Sandra (Dominique) yang hidup dengan keluarganya di sana. Mereka jatuh cinta dan Sandra hamil di luar nikah. Sandra diusir oleh keluarganya. Armand mengajak Sandra pulang ke Indonesia dan menikah. Mereka harus tinggal sementara di rumah keluarga Guan hingga Armand dapat memulihkan bisnis keluarganya kembali.

Kedatangan Armand dan Sandra yang tengah hamil disambut dengan lemparan gelas oleh calon kakek mertuanya. Berlanjut dengan kejadian-kejadian aneh muncul sejak malam pertama Sandra tinggal di rumah keluarga calon mertuanya itu. Suara gemerincing gelang kaki yang membuat bulu kuduknya berdiri di tengah malam, penampakan-penampakan sosok wanita berpakaian Cina kuno dan suara-suara yang menyuruhnya pergi dari rumah itu terus menerus menterornya.

Dari omongan-omongan pembantu dan orang-orang yang pernah berhubungan dengan keluarga Guan akhirnya menyadarkan Sandra, bahwa setiap perempuan yang masuk dalam keluarga Guan akan mendapat celaka. Namun, karena cintanya pada Armand dan keadaanya yang tengah hamil, Sandra pun bersikeras untuk tetap tinggal dan mencari cara untuk menghentikan karma yang ada dalam keluarga Guan.

WEBSITE :
http://www.credopictures/karma
REKOMENDASI :

Credo Pictures (PT. Credo Cine Arts) adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Elang Perkasa Film yang telah berdiri sejak 1972.

Elang Perkasa Film bermula sebagai perusahaan yang memproduksi film layar lebar di tahun 70’an sampai awal 90’an (Cinta Pertama, Arini, Lupus, Ramadhan dan Ramona).

Perubahan pada industri film nasional di awal tahun 90’an membuat Elang Perkasa Film beralih menjadi perusahaan rental film equipment yang sekarang menjadi perusahaan rental terbesar di Indonesia. Selain itu PT. Elang Perkasa Film juga menaungi dua perusahaan lain yang juga bergerak di bidang post production yaitu Mitra Film Laboratory dan Digital Arts Pro

LOST IN LOVE (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Pevita Pearce, Richard Kevin, Arifin Putra, Adrian Subono, Arinda Gita, Barry Prima, George Rudy, Chrisye Subono
SUTRADARA : Rachmania Arunita
PENULIS NASKAH : Rachmania Arunita
PRODUSER : Rachmania Arunita
RUMAH PRODUKSI : Itrema (PT. INDONESIA TREND MAESTRO)
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 22 Mei 2008
SINOPSIS :

Berawal dari kekecewaan Tita pada semua orang yang menganggapnya sebagai anak kecil dan manja. Dia pun dikhianati oleh Adit dengan sikapnya yang tidak berubah, tetap dingin, dan ketus. Tita semakin kesal karena Adit pun memiliki penilaian yang sama seperti kebanyakan orang.

Suatu ketika, Tita memutuskan pertunangan dan hubungan dengan Adit. Dia merasa sudah saatnya hidup mandiri tanpa ada seorang pun yang menjaga atau melarangnya berbuat apapun. Tita ingin membuktikan kalau dirinya sanggup hidup sendiri tanpa orang lain.

Hingga akhirnya dia memberanikan diri melakukan petualangan di kota Paris seorang diri. Tetapi, belum apa-apa, Tita malah tersesat di tengah-tengah kota yang dia tidak kenal. Namun, tak disangka-sangka dia bertemu dengan Alex, mahasiswa asal Thailand yang kuliah di Paris.

Dapatkah Tita mempercayai Alex untuk memandu petualangannya selama di Paris? Akankah Tita kembali menemukan jalan pulang dan kembali mendapatkan cintanya?

WEBSITE :
http://www.lostinlovethemovie.com/
REKOMENDASI :

Lost In Love, merupakan sekuel dari film Eiffel I'm in Love yang sempat menduduki box office film nasional dan sangat digandrungi para remaja.

Samuel Rizal dan Shandy Aulia adalah pemeran karakter Adit dan Tika di film tersebut, namun dalam Lost in Love karakter tersebut diperankan oleh Richard Kevin (Get Married) dan Pevita Pierce (Denias, Senandung di Atas Awan).

Rachmania Arunita masih menjadi penulis skenario kedua film tersebut yang sebenarnya di angkat dari novel berjudul sama karyanya.

KERETA SETAN MANGGARAI (2008)

GENRE : Drama Horor
PEMAIN : Vera Lasut, Ocke Mulyawan, Ferry Agustian, Nelly Yustikarini, Renaldo Thompson
SUTRADARA : Nanang Istiabudi
PENULIS NASKAH : Kumar Pareek, Dhiyute
PRODUSER : Sagar Mahtani
RUMAH PRODUKSI : MM CREATIONS
DURASI : 100 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 18 Maret 2008
SINOPSIS :

Key, Fifi, Dado, Rey dan Fajar merencanakan sebuah liburan yang mengasyikkan di Bandung, namun perjalanan mereka sedikit terhambat, karena Dado harus mencari kabar dua orang sepupunya yang tak kunjung pulang selepas berlibur ke Bogor. Raut khawatir yang ditunjukkan oleh Om Dado saat mengatakan, bahwa kedua sepupunya telah pulang sejak semingu lalu membawa mereka ke dalam sebuah pencarian yang awalnya terlihat mudah.

Perjalanan membawa mereka ke sebuah jalan buntu yang menyesatkan, hingga kemudian kejadian aneh mulai bermunculan satu demi satu, rumah tua ditengah hutan, kakek dan cucunya yang misterius hingga kecelakaan yang menyebabkan mobil mereka tertabrak kereta. Berusaha mencari pertolongan, mereka pun berlari menyusuri rel menuju stasiun terdekat. Lelah dan panik menyebabkan mereka melupakan semua pesan dan cerita dari Om-nya Dado untuk tidak naik kereta pada malam jum’at. Merekapun naik kereta yang kebetulan sedang berhenti distasiun tersebut, kereta terakhir menuju Jakarta.

Rasa aman yang sempat melingkupi mereka berubah drastis saat satu demi satu mulai merasakan gelagat aneh yang ditunjukkan oleh para penumpang kereta, hingga ketika mereka sadar, bahwa kereta ini tak jua berhenti di beberapa stasiun. Berjuang untuk bisa bertahan, kebersamaan mereka pun dipertaruhkan karena untuk bisa keluar salah satu dari mereka harus menjadi tumbal.

WEBSITE :
http://www.keretasetanmanggarai.com/

KEKASIH (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Vonny Kristianda, Angga Dwi Saputra, Farah Diana, Donny Damara, Pietrajaya Burnama, Iwan Fals, Pongky Bharata
SUTRADARA : Wisnu Adi
PENULIS NASKAH : Bebi Hasibuan
PRODUSER : Chandra Willim
RUMAH PRODUKSI : Grandiz Media Productions
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 4 April 2008
SINOPSIS :

Ini kisah tentang Jiwo (Angga Dwi Saputra) dan Maria (Vonny Kristianda). Dua cucu Adam itu dipertemukan saat bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Yogyakarta. Jiwo suka main burung merpati, sedangkan Maria tidak. Matinya merpati kesayangan Jiwo dalam satu kecelakaan yang melibatkan Maria menjadi awal perkenalannya dengan gadis dari keluarga kaya dan terhormat itu.

Tapi, seperti kata pepatah, cinta memang tak mengenal pangkat dan harta. Meski Jiwo cuma anak seorang serdadu yang tewas ditelan ombak Laut Selatan lantaran ingin menyelamatkan atasan, cinta Maria tak terhalang. Sementara, kecemasan melanda orang tua mereka, dan Maria pun diungsikan ke luar dari Kota Gudeg tersebut.

Jika jodoh tak kemana, kata orang. Itu pula yang terjadi pada cinta Jiwo dan Maria. Saat Maria kembali ke Yogyakarta, setelah dia tumbuh mejadi gadis dewasa, tanpa kesulitan sedikit pun bertemu lagi dengan Jiwo. Sang kekasih, yang masih tetap gemar main merpati, pun ternyata tidak punya pasangan gadis lain yang dicintai. Kerinduan yang begitu menyiksa jiwa pun lumer ketika keduanya bersatu tubuh di sebuah gubuk tua di pesisir laut.

WEBSITE :
http://www.kekasih.biz/

FROM BANDUNG WITH LOVE (2008)

GENRE : Drama
PEMAIN : RICHARD KEVIN, MARSHA TIMOTHY, KIERAN SIDHU, ANDREA DIAN
SUTRADARA : HENRY ADIANTO
PENULIS NASKAH : TITIEN WATTIMENA
PRODUSER : IWAN BOGANANTA
RUMAH PRODUKSI : LIGHTHOUSE FILM
DURASI : 80 MIN
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 13 maret 2008
SINOPSIS :

Vega, mahasiswi yang selain bekerja sebagai penyiar radio dengan nama samaran Vey, ia juga bekerja sebagai copywriter. Sebagai penyiar radio ia memakai nama Vey, mempunyai acara khusus yang membahas masalah relationship berjudul “From Bandung With Love.”

Cerita dimulai saat Vega memutuskan untuk membahas masalah perselingkuhan dan kesetiaan dalam siaranya minggu mendatang. Dia mulai dengan teori, bahwa 10 dari 11 laki-laki tidak setia. Teori ini diperkuat pula oleh Wulan, sahabat Vega yang baru saja mendapati pacarnya selingkuh

Usaha Vega pun dibawa ke kantor advertising yang mempekerjakan dia sebagai copywriter. Dia mengamati, lalu memilih Ryan, creative director yang terkenal playboy. Vega memanfaatkan waktu seminggu menjelang siaran untuk mendekati Ryan, untuk mencari tahu dari sis lelaki yang tidak setia.

Tapi, apapun dapat terjadi dalam 6 hari. Vega jatuh cinta dengan Ryan, karena Ryan memang mengetahui benar, how to treat a lady, sebuah karakter yang berbeda dengan Dion, pacar Vega yang sebenarnya. Hingga di satu titik Vega menyadari, bahwa dialah yang tidak setia. Tidak setia terhadap tujuan, terhadap Dion, Wulan dan dirinya sendiri.

Akhirnya, siapakah yang Vega pilih? Ryan yang tahu benar memperlakukan seorang wanita atau Dion yang sebaliknya?

WEBSITE :
http://frombandungwithlove.multiply.com

KESURUPAN THE MOVIE (2008)

GENRE : Horor
PEMAIN : Nia Ramadhani, Andhika Pratama, Shareefa Daanish
SUTRADARA : Rizal Mantovani
PENULIS NASKAH : Aviv Elham
PRODUSER : Manoj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD PICTURES
DURASI : 90 menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 27 Maret 2008
SINOPSIS :

Felina (Nia) dan Alin (Daanish) adalah sahabat dekat, sama-sama sedang menjalani OSPEK di sebuah perguruan tinggi. Dalam masa orientasi tersebut Felina jatuh hati dengan kakak kelas yang selalu melindungi mereka dari hukuman, Marik (Andhika) namanya.

Tiba saat mereka harus melakukan OSPEK diluar kampus, Alin kesurupan. okasi Hutan Kayu Mati yang terkenal angker ternyata membawa korban diri Alin. Setelah sempat disembuhkan oleh seorang bisu yang tinggal disekitar hutan tersebut, Alin pun dibawa pulang.

Sekembalinya dari hutan ternyata kesurupan Alin semakin parah, sesaat ia terlihat biasa, saat berikutnya ia berubah menjadi mengerikan dan membahayakan orang-orang disekitarnya. Setelah ditelusuri ternyata sebuah boneka menjadi penyebab gangguan yang terus diderita Alin. Dengan bantuan orang pintar, merekapun dianjurkan untuk mengembalikan boneka ke hutan, apa lacur sebelum boneka dikembalikan, misteri baru terkuak.

Rusman, orang bisu yang tinggal dihutan dengan Rusli, juru bicaranya mengatakan bahwa Alin bisa disembuhkan dengan satu syarat, mereka harus mengitari Hutan Kayu Mati tepat pukul 12 malam agar 3 setan penunggu yang menggangu roh Alin dapat keluar. Berhasilkah Felina, Marik dan Alin? bagaimana kelanjutan kisah cinta Felina dan Marik?

WEBSITE :
http://www.kesurupanthemovie.com/

PLANET MARS (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Artika Sari Devi, Yogi Finanda, Adhitya Putri, Aryo Wahab, Eka 'The Brandals'
SUTRADARA : Reka Wijaya
PENULIS NASKAH : Reka Wijaya
PRODUSER : Chandir Bhagwandas
RUMAH PRODUKSI : GANESA PERKASA FILMS
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 03 APRIL 2008
SINOPSIS :

Kapal (Yogi Finanda) adalah seorang pemuda yang memiliki kebiasaan menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan atau yang akan dialami (profiler) oleh seseorang yang berada disekitarnya. Seperti menebak perasaan Bu Mesy tetangganya.

Pada suatu saat di stasiun radio dimana Kapal biasa melakukan aktifitasnya dia tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik bernama Jasmine (Artika Sari Dewi). Kebiasaannya menebak-nebak kambuh dan dia juga meramal kejadian yang akan dialami, yang salah satunya adalah Jasmine akan kehilangan jodohnya. Tanpa diduga rentetan peristiwa terjadi sama persis dengan apa yang diucapkan Kapal.

Jasmine kemudian mencari Kapal untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia ucapkan dan memberikan ultimatum untuk mencarikan jodoh dalam waktu dua minggu. Kapal menyanggupinya dan pada malam ketika dia harus memberikan laki-laki sebagai jodohnya terjadi fenomena alam, yaitu planet Mars akan bisa dilihat dengan mata telanjang yang merupakan jarak terdekat dari bumi yang hanya terjadi selama 800 tahun sekali.

Kapal pun memanfaatkan moment tersebut untuk meminta maaf pada Jasmine atas keresahan yang dia alami serta barangkali Jasmine mau menerima dia sebagai jodohnya. Kapal menawarkan CINTA kepada Jasmine dengan penuh ke abadian dan kesetiaan, seperti PLANET MARS yang setia berkunjung ke Bumi dengan jarak terdekat 56 juta Kilometer setiap 800 tahun sekali.

WEBSITE :
http://ganesaperkasa.com/films/upcoming_films.php
REKOMENDASI :

Film kedua bagi Artika Sari Devi setelah Opera Jawa (2006) dan juga bagi rumah produksi Ganesha Perkasa Films setelah Leak (2007).

Baim, kekasih Artika, mejadi penata musik soundtrack dalam film ini.

DROP OUT (2008)

GENRE : Drama Komedi Dewasa (18+)
PEMAIN : Ben Joshua, Titi Kamal, Dimas Aditya, Sarah Sechan, dr Boyke, Donna Harun, Dwi Sasono
SUTRADARA : Winaldha E. Melalatoa
PENULIS NASKAH : Arry Risaf Arisandi (Novel)
PRODUSER : Raam Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MVP PICTURES
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 19 Maret 2008

SINOPSIS :

Jemi (Ben Joshua) adalah seorang “mahasiswa abadi” yang sudah berada di posisi genting: kalau semester ini ia tidak berhasil lulus, ia akan didepak dari kampusnya, alias di-drop out. Teman-teman gaulnya juga nggak banyak menolong – Si Germo (Dwi Sasono) yang hobinya mencuri apa aja (mulai dari celana dalam sampai mobil), Si Ketek (Ferry Gustian) yang nafsunya segede dosa, dan Si Banci (Dimas Aditya) yang nggak pernah jelas sukanya sama apaan. Belum lagi gangguan dari Tante Rosa (Sarah Sechan), ibu kost yang suka “daun muda”.

Hingga suatu hari muncul Lea (Titi Kamal), dosen muda yang pintar tapi kolotnya minta ampun. Simbiosis mutualisme pun terjadi antara Lea dan Jemi. Lea memberikan pelajaran intensif supaya Jemi bisa lulus, Jemi pun memberi “mata kuliah ekstra” pada Lea agar Lea lebih mengerti kenapa lelaki dan perempuan diciptakan berpasang-pasangan.

“Kerja sama” ini berbuntut ke cinta serius yang tumbuh di antara mereka. Sayangnya, dosen senior bernama Doktor M. (Dr. Boyke) yang tengah mengalami krisis paruh baya ternyata jatuh cinta juga pada Lea. Jemi pun ditawari “kerja sama” yang lain, Doktor M menjamin kelulusan Jemi, asal Jemi bisa merayu Lea untuk menjadi istri muda Doktor M.

Apa yang dipilih oleh Jemi kemudian ? beranikah ia mengabaikan kesangaran isteri dr. M yang super judes (Dona Harun) ? Kali ini Jemi harus memutuskan, antara dua pilihan sulit, Drop Out atau Cinta ?

WEBSITE :
http://mvppictures.co.id/mvp/drop-out-do-2008/2008/

REKOMENDASI :
Film ini diangkat dari novel laris berjudul "Drop Out" karya Arry Risaf Arisandi. Berkisah tentang mahasiswa abadi lengkap dengan realita kehidupan kampus, kost dan percintaannya. Diisi dengan banyak humor kocak dan joke-joke segar.
Sutradara film ini Winaldha E. Melalatoa pertama kali dikenal sebagai Director of Photography (DOP) dalam Puisi Tak Terkuburkan karya Garin. Film pertamanya sebagai sutradara adalah Petualangan 100 Jam (2004) dengan bintang Joshua, Marshanda dan Mathias Muchus.

THE CONDUCTORS

GENRE : Dokumenter Indie/Dokumenter
PEMAIN : Yuli Soemphil, Adjie MS, AG Soedibyo
SUTRADARA : Andy Bachtiar Yusuf
PENULIS NASKAH : Andy Bachtiar Yusuf
PRODUSER : Andy Bachtiar Yusuf
RUMAH PRODUKSI : Bogalakon Pictures
DURASI : 85 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 09 Desember 2007 (Jiffest), 20 Februari 2008 (Blitzmegaplex)
SINOPSIS :

Diawali dengan sketsa saat ribuan Aremania meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu-lagu saat tim Arema, Malang, bertamu ke kandang Persebaya, Surabaya, yang dipenuhi bonek (bondo nekat). Namun, gemuruh suara mereka ternyata mampu membangun sensasi tersendiri. Nampak, dikejauhan lagu dan irama yang mereka nyanyikan ternyata mengitui gerak tangan dari seorang pria yang berdiri di atas pagar pembatas, dialah Yuli “Soemphil”, konduktor yang memimpin puluhan ribu kepala untuk bernyanyi.

The Conductors berusaha untuk mengungkap sisi lain dari tiga orang konduktor dengan latar belakang berbeda, Addie MS (Twilite Orchestra), AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI) dan Yuli “Soemphil” (Aremania). Menampilkan kiat dan semangat dari anak manusia yang sangat mencintai profesinya tersebut. Perpaduan dari suara yang dihasilkan oleh puluhan hingga ribuan orang kala membawakan lagu ternyata mampu menjadi sebuah ilustrasi musik yang cukup menggetarkan dan mampu di tampilkan dengan baik oleh Ucup, panggilan akrab Andy Bachtiar Yusuf, sang sutradara.

WEBSITE :
http://www.bogalakonpictures.com/
REKOMENDASI :

Selama tujuh bulan, Ucup dibantu oleh dua orang kru utama, menggarap film ini. “Yang agak lama ya menunggu waktu pementasan pak Dibyo (AG. Sudibyo–red), karena baru sekitar bulan Agustus 2007 paduan suara UI tampil, “ ujar pendukung setia klub Persija ini.

“Aku cuma ingin orang tahu, bahwa film indie bisa jadi sebuah pilihan, jaman sekarang orang banyak yang nggak percaya hal itu,” jelas sutradara, penulis naskah sekaligus produser film yang menelan biaya sekitar 150 juta tersebut.

Rencananya, film yang tayang di Blitzmegaplex, Grand Indonesia sejak 20 Februari 2008 ini akan melakukan indie roadshow (pemutaran keliling) di pulau Jawa, sejak Maret hingga April 2008, luar Jawa mulai akhir April dan diakhiri dengan tampil dalam ajang Pusan International Film Festival di Busan, Korea Selatan Oktober mendatang.

kenalan

salam film indie

kami dari komunitas film indie di probolinggo "warung film" nama kami.jangan lupa kota kami juga disinggahi tuk pemutarannya n syukur2 kalo ditambahi ma work shop.mohon dukungan n ilmunya???

AYAT-AYAT CINTA (2008)

GENRE : Drama Religius Roman/Percintaan
PEMAIN : Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Sazkia Mecca, Melanie Putri, Carrisa Putri, Surya Saputra, Oka Antara
SUTRADARA : Hanung Bramantyo
PENULIS NASKAH : Salman Aristo & Ginatri S. Noer dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy
PRODUSER : Manooj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD Pictures
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 28 Februari 2008
SINOPSIS :

Fahri bin Abdillah (Fedi Nuril) adalah mahasiswa S-2 di universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Selama ini perempuan yang dikenal dekat olehnya hanya ibu dan neneknya. Fahri memang sempat naksir perempuan di sekolahnya, namun apalah arti cinta monyet yang dipengaruhi oleh hormon testoteron, seorang remaja puber?

Menikah! Fahri memang ingin menikah dengan perempuan shalehah agar menyempurnakan setengah agamanya. Namun, untuk mencari bidadari itu Fahri belum sempat. Hidup Fahri penuh dengan target. Keluarganya telah mengorbankan nyaris segalanya agar dia bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Biaya untuk kuliah di Al-Azhar, Mesir di peroleh dari hasil menjual sawah warisan kakeknya. Untuk itu, Fahri membuat peta hidup, 2 tahun selesai master, 4 tahun selesai doktor dan 4 tahun selanjutnya menjadi guru besar. Menikah ketika dia menulis tesis magister. Berarti sekitar waktunya semakin dekat, namun siapa perempuan beruntung tersebut?

Ada cerita mengenai Maria Girgis (Carissa Putri), Kristen Koptik yang berperilaku amat Islami, senang membaca Al-Quran, bahkan hafal surat Maryam dan Al-Maidah. Lalu, ada Nurul (Melanie Putri), mahasiswi Indonesia di Al-Azhar juga. Pintar, baik hati, cantik, sibuk menjadi ketua Wihdah, namun masih ingin mengajar anak-anak membaca Al-Quran, terlebih lagi putri tunggal seorang pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. Nurul diam-diam mencintai Fahri. Namun, tak pernah memiliki keberanian untuk mengatakan atau memberi sinyal kepada Fahri.

Kemudian Noura (Sazkia Mecca), tetangga depan flat Fahri, adalah perempuan cantik yang mengalami kekerasan dalam rumahnya oleh ayahnya, Bahadur. Sejak Fahri menolongnya keluar dari rumah itu dengan bantuan Maria dan Nurul, Noura pun jatuh cinta dan mengirimkan surat cinta kepadanya.

Namun, masih ada lagi... Fahri mengenal gadis terakhir ini di metro. Fahri menolongnya dari amukan warga Mesir, karena gadis bercadar ini tak tega dan memberikan kursinya kepada seorang ibu warga Amerika yang kepanasan. Sedangkan penumpang yang lain menganggap jika sekarang waktunya mereka memberikan pelajaran bagi turis Amerika itu atas apa yang dilakukan oleh negaranya.

Dan, siapakah perempuan itu? Bagaimana dengan perempuan-perempuan lain yang menaruh hati pada Fahri? Bagaimana dengan akhir cerita cinta yang religius ini? (Courtesy of RuangFilm)

WEBSITE :
http://www.ayatayatcintathemovie.com/
REKOMENDASI :
Novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy merupakan novel fenomenal. Menjadi best seller, dan kisahnya menginspirasi banyak remaja muslim. Keputusan MD Pictures untuk mengangkatnya ke layar lebar dan menginterpretasikan cerita dalam novel untuk konsumsi masyarakat umum membuahkan pertanyaan besar yang akan terjawab nanti, akankah memuaskan para penonton yang telah membaca novel-nya atau malah gagal menjadi film adaptasi? Dan, bagaimana dengan penonton yang belum pernah membaca novelnya, akankah memberikan pengalaman yang berbeda ?

Minggu, 13 April 2008

MUI Sambut Gembira Pembuatan Film "Ketika Cinta Bertasbih"

Jakarta-RuangFilm. SinemArt Pictures,, rumah produksi yang rencana akan membuat film Ketika Cinta Bertasbih kembali melanjutkan silaturahmi. Setelah sebelumnya menyambangi kediaman Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dan bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah, Din Sjamsuddin di kantor, kini rombongan pimpinan produser Heru Hendriyanto tersebut mendatangi kantor MUI di Istiqlal. Tampak dalam rombongan yang datang, sutradara, Chaerul Umam, Eka (pimpinan produksi), Dani Sapawi dan Abdul Aziz (manajer promosi). Sementara, Kang Abik, sapaan akrab Habiburrahman El Shirazy yang biasanya ikut, kali ini tak hadir.

Sambutan hangat ditunjukkan oleh jajaran pengurus harian MUI yang menerima kunjungan tersebut, Prof.Dr.H. Umar Shihab, Drs.H.A. Nazri Adlani,Prof.Dr.Hj. Chuzaimah T. Yanggo, Prof.Dr.H. Amir Syarifuddin, K.H. Khalil Ridwan, Lc. dan Sekretaris Drs.H. Anwar Abbas, MM., Drs.H. Zainut Tauhid Saadi. Dalam kesempatan itu, masing-masing ulama mengemukakan pendapat dan memberikan masukan mengenai rencana SinemArt ini.

Dalam pernyataannya, Prof.Dr. H. Umar Shihab mengungkapkan kegembiraannya akan rencana tersebut. “Saya menyambut gembira rencana SinemArt untuk membuat film ini, karena film sebelumnya, Ayat Ayat Cinta (AAC) yang juga diangkat dari novel Habiburrahman El Shirazy terbukti memperoleh sambutan baik dari masyarakat,” ungkapnya. Ia juga menambahkan, bahwa fakta AAC di tonton dan digemari oleh masyarakat dari kalangan atas, menengah dan bawah hingga menarik perhatian presiden dan wakil presiden mengisyaratkan, bahwa film dengan nuansa religi dan digarap dengan baik akan mendapat apresiasi positif.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan harapan agar Ketika Cinta Bertasbih dapat menitik beratkan pada mencerdaskan kehidupan bangsa dan tidak menyinggung perasaan agama lain, golongan lain atau pihak-pihak tertentu, sehingga terlepas dari masalah SARA. Namun, Ketua MUI juga menyatakan, bahwa apapun masukan yang nantinya akan diberikan tidak akan mengintervensi kerja dari sutradara dan produser film. “Saya harap film ini bisa menjadi film yang murni seni, dakwah dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, secara simbolis SinemArt menyerahkan novel Ketika Cinta Bertasbih kepada pihak MUI yang diterima oleh Prof.Dr. H. Umar Shihab. (Rep. Musashi – Foto. Tonny/RuangFilm)

Film “Fitna” Lecehkan Islam, FPI Desak Hubungan Diplomatik Dengan Belanda Diputus

Jakarta-RuangFilm. Beragam reaksi muncul terkait film “Fitna” yang beredar di internet sejak Jumat (28/3) lalu. Salah satunya, dari Front Pembela Islam (FPI). Siang (31/3) tadi, ratusan anggota FPI berunjuk rasa mendatangi kantor Kedubes Belanda, Kuningan, Jakarta untuk mengutuk keras pemerintah Belanda, karena warga negaranya yang juga anggota parlemen, Teert Wilders mengeluarkan film “Fitna” yang telah menghina umat Islam.

Selain meminta pemerintah RI untuk menarik Dubes Indonesia untuk Belanda sebagai bentuk protes penghinaan terhadap Islam, FPI juga menuntut boikot terhadap produk Belanda. Spanduk besar bertuliskan “Holland go to Hell” juga mereka usung dalam aksi tersebut.

Usai berorasi, massa kemudian langsung melempari halaman Kedubes Belanda dengan telur busuk dan air. Pecahan telur tersebut berserakan dan mengotori halaman Kedubes Belanda dan menyebabkan bau amis.

Dari pantauan RuangFilm, terlihat tiga kompi dari Samapta Polda Metro Jaya dan 1 unit mobil water canon dari Brimob Polda Metro Jaya yang berjaga-jaga di sekitar Kedubes Belanda. Maka, kemacetan pun bertambah parah di jalur lambat dari arah Mampang Prapatan. Begitu juga dengan jalur lambat Jl. HR. Rasuna Said ke arah Menteng yang macet sekitar 1 km.
Ketua lembaga dakwah FPI Faturrachman Djaelani menyatakan permintaan maaf untuk pemerintah Belanda secepatnya terkait film “Fitna” tersebut. Faturachman juga mengatakan, selain melakukan pemutusan hubungan diplomatik, FPI juga akan men-sweeping warga Belanda di Indonesia. (Ceppy Febrinika Bachtiar)

AAC Sukses, Hanung Segera Garap Film “Kyai”

Jakarta-RuangFilm. Setelah sukses dengan film Ayat-ayat Cinta (AAC), Hanung Bramantyo hendak menggarap film terbarunya berjudul "Kyai". Film terbarunya tersebut mengisahkan tentang pendiri Muhammadiyah, Kyai Ahmad Dahlan.

Hingga saat ini, Hanung Bramantyo tengah melakukan riset bersama tim-nya untuk memperdalam materi dalam membuat film tentang Kyai Ahmad Dahlan.

“Tim ini untuk melakukan riset mengenai sosok Ahmad Dahlan, baik itu kehidupan pribadi maupun lingkungannya,” ungkap Hanung, ditemui di Plasa Senayan, pekan lalu saat nonton bareng film AAC dengan Wapres Jusuf Kalla.

Sementara, ide untuk membuat film mengenai Kyai Ahmad Dahlan muncul sebelum dia menggarap AAC. Segala persiapan yang dilakukan, membuat Hanung harus bekerja keras guna mendapatkan kualitas.

“Film yang akan saya buat ini sudah ada calon investornya, tentu saja untuk membiayai film (Kyai) yang saya garap nanti,” ujar Hanung.

Sementara, Hanung juga mengungkapkan keinginannya untuk mencari narasumber-narasumber yang dapat berbicara banyak mengenai Ahmad Dahlan. Hanung terinspirasi dengan Ahmad Dahlan oleh gerakan Al-Ma’un-nya yang selalu mengajarkan untuk selalu berbuat sesuatu pada umat.

Kepedulian Ahmad Dahlan pada bidang kependidikan juga membuat Hanung hendak membuat film tentang tokoh pendiri Muhammadiyah ini. Bagaimana hasilnya? Akankah film “Kyai” akan mendulang sukses seperti AAC? (Ceppy Febrinika Bachtiar)

Ketua MPR Siap Bantu Syuting "KCB" di Mesir

Jakarta-RuangFilm. Ketua MPR RI menyatakan kesanggupannya untuk membantu terlaksananya proses syuting di Kairo. Pernyataan tersebut terungkap dalam kunjungan silaturahmi yang dilakukan oleh tim produksi film Ketika Cinta Bertasbih di kediaman Hidayat Nur Wahid, Selasa (25/3) kemarin. "Insya Allah, akan saya bantu untuk bisa syuting di Kairo," ungkapnya.

Dalam kunjungan oleh Chaerul Umam (Sutradara), Habiburrahman El Shirazy (penulis novel), Ahmad Munif, S.H.I (Manajer Kang Abik) dan perwakilan dari rumah produksi SinemArt Pictures antara lain, Heru Hendriyanto (Produser), Abdul Aziz (Manager Promosi) dan Dani Sapawi sempat diserahkan novel "Ketika Cinta Bertasbih" sebagai tanda mata.

Menanggapi rencana SinemArt untuk memfilmkan novel tersebut, Hidayat menyatakan sangat apresiatif dengan ide tersebut. Selain itu ia juga menambahkan, bahwa apa yang sudah ditunjukkan oleh Ayat Ayat Cinta (AAC) dan Ketika Cinta Bertasbih (KCB) nantinya merupakan bagian dari upaya memberikan tontonan yang baik bagi masyarakat. “Masyarakat kita memerlukan tontonan alternatif yang berkualitas. Sehingga bangsa kita tidak dipenuhi dengan tontonan yang tidak rasional atau sekedar horor, eksploitasi seks serta kekerasan,” ujarnya.

Mantan Presiden Partai Keadilan (PK) ini juga menambahkan, bahwa respon positif masyarakat terhadap film AAC menumbuhkan harapan yang sama terhadap film KCB nantinya. Sehingga, setidaknya KCB bisa menyamai atau bahkan lebih baik hasilnya dari AAC. “Peluangnya masih sangat terbuka, mengingat AAC masih menyisakan ruang untuk film selanjutnya (KCB) seperti menampilkan suasana asli Mesir,” tegasnya. (Musashi)

"Ketika Cinta Bertasbih" Akan Gelar Audisi Terbuka

Jakarta-RuangFilm. Bagi Anda yang merasa cocok untuk memerankan salah satu karakter dalam novel "Ketika Cinta Bertasbih", silahkan bersiap-siap, karena SinemArt Pictures akan menggelar audisi terbuka untuk pemeran film ini. Ini diutarakan oleh produser film dari SinemArt, Heru Hendriyanto ketika ditanya mengenai kemungkinan pemeran tokoh dalam novel nantinya.

“Untuk pemilihan pemain yang memerankan karakter yang ada, kami akan segera adakan audisi terbuka. Jadi, tidak tertutup kemungkinan bagi para pembaca novel yang merasa memiliki kemampuan dan cocok dengan salah satu karakter untuk ikut serta, tidak hanya artis kok,” jelas Heru.

Upaya ini dilakukan SinemArt agar memperoleh karakter yang benar-benar cocok dan sesuai persyaratan dari penulis novel, Habiburrahman El Shirazy. Kang Abik mengungkapkan secara khusus keinginannya agar film ini bisa lebih baik dari Ayat Ayat Cinta dan dapat mendekati atmosfir aslinya dalam novel. “Sebenarnya tidak ada persyaratan yang mutlak, namun jika mau di rinci, pertama saya ingin sekali agar sebisa mungkin dekat dengan setting asli. Kemudian, untuk pemain, yaitu yang bisa menghayati karakter tokoh dalam novel dan secara moral bersih,” ungkap penulis yang total menghasilkan tujuh buah novel ini.

Lebih lanjut, Kang Abik juga mengungkapkan, bahwa yang dimaksud bersih secara moral ya dilihat dari dhohirnya. Ia juga menambahkan, bahwa untuk audisi terbuka tersebut ada tes kemampuan membaca Al Qur’an untuk karakter-karakter yang memang dituntut demikian.

“Untuk tes kemampuan membaca Al Qur’an, ya itu bagian dari profesionalisme. Contohnya, untuk karakter Azam yang digambarkan sangat pandai membaca Al Qur’an, maka salah satu tesnya harus fasih membaca Al Qur’an dong,” ujarnya.

Sementara, Abdul Aziz, manajer promosi dari SinemArt Pictures mengungkapkan, bahwa audisi terbuka memang telah direncanakan dan diperhitungkan dalam proses produksi. Untuk pelaksanannya, akan segera diumumkan, mengingat target tim produksi untuk dapat menyelesaikan film pada Agustus. (Musashi-RuangFilm)

Anda berminat, berikut alamat rumah produksi ini.

SinemArt Pictures
d/a
Plaza Kedoya Elok Blok DD 61/62
Jakarta 11560
Telp. 021 5806901

18 Februari 2008, Gala Premiere Ayat-Ayat Cinta

Jakarta-RuangFilm. Setelah harus menunggu selama kurang lebih dua bulan, akhirnya Ayat-Ayat Cinta, film yang diangkat dari novel laris Habiburrahman El Shirazy akan mengadakan tayang premiere Senin besok (18/2). Acara premier akan berlangsung di Plaza Senayan XXI sejak pukul 20.30 WIB.

Film karya Hanung Bramantyo, Sutradara Terbaik versi FFI 2007 tersebut memang menempuh perjalanan cukup panjang sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat. Sempat akan dirilis pada 19 Desember 2007 lalu, Ayat-Ayat Cinta ternyata baru menyelesaikan seluruh proses teknis pada akhir Januari 2008. Meski demikian, hal tersebut ternyata tidak mengurangi minat dari masyarakat untuk menyaksikan film produksi MD Pictures ini, mulai dari email, surat, hingga pesan singkat yang diterima oleh redaksi ternyata menunjukkan bahwa, film ini merupakan salah satu film yang paling dinanti kehadirannya tahun ini.

Meski menuturkan banyak kendala hingga kegagalan untuk melakukan syuting di Mesir, lokasi yang menjadi setting dari cerita dalam novel aslinya, Manooj Punjabi, produser film tersebut tetap mengungkapkan optimismenya bahwa, Ayat-Ayat Cinta tetap akan menghadirkan banyak kejutan dan layak untuk diapresiasi. Akankah film ini sesuai dengan harapan banyak penonton? Jangan khawatir, Anda akan dapat segera membuktikan pada 28 Februari 2008 di bioskop kesayangan.

Kamis, 10 April 2008

Tips Merekam Video Dengan Sempurna

1. Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
2. Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
3. Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
4. Rencanakan ambilan gambar (shot) Anda. Sebaiknya, jangan mulai merekam gambar sebelum Anda siap merekam gambar dengan sempurna. Dan yang lebih penting subyek rekaman Anda siap untuk direkam (komposisi, focus, pecahayaan, dsb. ).
5. Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
6. Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
7. Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
8. Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
9. Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
10. Pada saat merekam, selalu antisipasi pergerakan subyek atau apa yang akan dilakukannya.

Kesalahan Umum Videografer Pemula ( Bukan Videografer Amatir )

Hampir setiap orang terbiasa menyaksikan rekaman video dan tayangan televisi dengan penyajian gambar yang baku dan sempurna. Mereka bisa menilai bagus atau tidaknya, serta enak atau tidaknya sebuah tampilan gambar di layar televisi. Namun pada saat memegang kamera dan merekam video, tidak setiap orang mampu menciptakan gambar yang bagus dan enak ditonton. Bahkan mungkin tidak pernah menyadari bahwa rekaman video yang dihasilkannya tidak bagus dan tidak enak ditonton. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan umum para videografer pemula. Ya, videografer pemula, bukan videografer amatir. Karena yang amatir – Anda mungkin ada diantaranya – belum tentu tidak bisa menghasilkan gambar-gambar profesional.

Merekam Gempa Bumi dan Pentas Dangdut

Gempa bumi tidak setiap saat terjadi. Namun, setiap peristiwa atau adegan yang direkam seolah-olah selalu berlangsung pada saat terjadi gempa bumi. Atau seolah terjadi di seputar pentas dangdut. Semua serba goyang, termasuk videografernya. Gambar-gambar yang selalu bergoyang, tidak stabil, terkadang tidak fokus dan cenderung acak-acakan. Ini adalah bentuk kesalahan mendasar dan kebiasaan merekam tanpa rencana, sehingga merekam apa saja yang ada di depan kamera, namun tidak jelas apa yang menjadi subyeknya. Bahkan mungkin si videografer sendiri tidak tahu apa yang direkamnya.

Merekam Sambil Jogging

Kebiasaan merekam video sambil berjalan, jika tidak dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kebutuhan, umumnya akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman untuk dinikmati. Subyek seolah memantul naik turun, disertai goyangan tak beraturan. Merekam gambar dengan pergerakan seperti ini sebetulnya sangat menarik dan memberikan efek dramatis. Syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.

Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menembak

Meski sama-sama dilakukan dengan cara membidik, merekam video berbeda dengan menembak. Menempatkan subyek tepat di tengah-tengah bingkai gambar (frame) akan sangat bagus dan tepat sasaran pada saat Anda menembak dengan senapan. Tetapi dalam hal videografi, ini adalah cara pengambilan gambar yang tidak diajurkan, karena hasilnya akan cenderung membosankan. Ini adalah salah satu kesalahan mendasar dalam hal pembingkaian (framing) dan komposisi.

Mengikat Diri di Tiang Bendera

Kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titik, tanpa berpindah posisi, seolah merekam di tengah upacara, dalam kondisi terikat di tiang bendera. Ini akan menciptakan gambar-gambar yang statis dan monoton, karena tidak menawarkan variasi sudut pandang atau komposisi lain yang mungkin jauh lebih menarik. Juga kebiasaan hanya merekam sebatas level pandangan mata (standing eye level), meski sebetulnya akan lebih menarik jika suatu subyek diambil dari sudut alternatif (high angle atau low angle). Bukan sebuah kesalahan fatal, namun sekali lagi cenderung membosankan. Ini adalah contoh kebiasaan salah yang berkaitan dengan sudut pengambilan gambar (angle).

Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menyetrika

Zoom adalah fasilitas dasar yang sangat membantu dan memudahkan dalam pengoperasian kamera video. Dengan zooming, kita bisa mendekati subyek (tele) atau menjauhi obyek (wide) tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan dengan cara yang tidak semestinya, akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman ditonton. Subyek tiba-tiba mendekat, lalu menjauh, lalu mendekat lagi. Maju, mundur, maju lagi, mundur lagi, persis seperti setrika. Ini adalah contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera.

Merekam Video di Zebra Cross

Bayangkan seseorang yang akan menyeberang jalan di zebra cross. Tengok kanan, tengok kiri. Merasa belum yakin, tengok kanan lagi, tengok kiri lagi. Bahkan setelah berjalan di zebra cross pun orang masih melakukannya untuk memastikan apakah jalan benar-benar aman. Tengok kanan kiri adalah kebiasaan bagus jika seseorang akan menyeberang jalan raya. Tapi merekam video dengan cara serupa, tidak akan menghasilkan rekaman yang menarik untuk ditonton. Terlalu banyak panning dalam satu shot ( satu ambilan gambar dalam satu rekaman), baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah (tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam gambar. Terlebih jika digabungkan dengan zoom in dan / atau zoom out. Sebuah contoh kesalahan dalam pergerakan kamera (camera movement).

Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dengan Memotret

Berbeda dengan kamera foto yang merekam sebuah momen, kamera video merekam sebuah proses dinamis atau aksi (action), sehingga menghasilkan gambar bergerak (dan bersuara). Kebiasaan mengabadikan sebuah momen pada saat memotret, acapkali terbawa pada saat mempergunakan kamera video. Hasilnya adalah hasil rekaman video dengan durasi yang terlalu pendek dalam setiap shot (satu ambilan gambar dalam satu rekaman). Shot yang terlalu pendek tidak nyaman untuk dinikmati, karena tidak memberikan waktu yang cukup bagi penonton untuk memahami detil subyek yang ditampilkan. Shot yang terlalu pendek juga akan menimbulkan kesulitan dalam proses pasca produksi (editing).

Merekam Tokoh Misterius

Menempatkan subyek penting (umumnya manusia) pada bagian depan dengan latar belakang yang lebih kuat pencahayaannya. Kebiasaan atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera melakukan antisipasi), akan menciptakan siluet dan sosok-sosok misterius. Rekaman video yang terlalu sering atau terlalu lama dalam kondisi backlight, sudah pasti tidak akan nyaman ditonton dan kehilangan kesan profesional. Sebuah contoh kesalahan umum dalam hal pencahayaan (lighting).

Apakah Anda pernah atau masih mengalami salah satu diantaranya ?