Kamis, 17 April 2008

Perjuangan Hidup di Film “Mas Endang” Karya Sutradara Jepang

Jakarta-RuangFilm. Banyak orang yang ingin mengetahui, dan bertambah meski hanya satu orang. Tentang kematiannya yang penuh keberanian. Tentang anak muda asal desa Ender di Cirebon, Jawa Barat, yang pergi ke Jepang dengan penuh impian, meninggal dalam usia muda di Jepang. Agar kematiannya yang tragis dan mengharukan tidak dilupakan, di kemas dalam film dokumenter berjudul Mas Endang (2008) karya Takahiro Murasawa, di Japan Foundation, Jakarta, pada Sabtu (29/3) siang.

Film berdurasi sekitar satu jam tersebut berawal dari dua siswi sekolah menengah pertama yang bermain dan berenang di pantai di Pulau Kyuushu tengah terseret dan tenggelam ombak yang ganas. Kemudian, Endang Aripin (21), pemuda Indonesia yang tengah belajar praktek tentang penangkapan ikan laut milik Profektur Hyuga Miyazaki memberanikan menceburkan diri ke tengah laut untuk menolong dua siswi asal Jepang yang terseret ombak ganas.

Tak disangka, Endang tewas tersapu gelombang dan tenggelam pada hari itu juga (12/08/2007). Namun, dua siswi tersebut selamat. Kemudian, regu penyelamat kelautan Jepang berupaya mengangkat tubuh Endang dengan disaksikan puluhan warga Jepang yang menyaksikan di pinggir pantai.

Selain upaya pertolongan dari regu penyelamat, film tersebut memberi sejumlah kesaksian dari orang-orang terdekat Endang. Beberapa komentar tak hanya datang dari keluarganya di desa, namun rekan-rekan warga asli Jepang tempat Endang belajar menuturkan pengalaman manis semasa dia hidup. Dimata pengajar dan rekan-rekannya di Jepang, Endang Aripin kerap disanjung dan dipuji karena pekerjaannya yang disiplin, tidak bosan bekerja keras dan tidak mengenal batasan dalam bergaul.
Selain memutar film, ada pameran sejumlah foto kenangan, surat pribadi dari dua siswi Jepang untuk Endang, kekasihnya dan tulisan-tulisan artikel dari surat kabar Jepang yang memberitakan ‘perjuangan’ Endang. (Ceppy Febrinika Bachtiar)

Tidak ada komentar: