Jumat, 04 Juli 2008

Nonton Film Sang Murobbi yuk!

Kamis, 26 Juni 2008
Kemarin malam, beberapa teman dari Majelis budaya Rakyat
(MBR) bertemu kembali. Agenda pertemuan kali ini membahas, apakah
Film Sang Murabbi akan diputar terlebih dahulu di bioskop atau
dalam bentuk VCD/DVD. Setelah mempertimbangkan beberapa hal, hampir
bisa dipastikan Film Sang Murabbi : Mencari spirit Yang Hilang,
tidak akan diputar di bioskop terlebih dahulu.

Apa kendala utamanya? Jelas masalah dana. Karena jika Film Sang
Murabbi akan diputar di bioskop membutuhkan dana yang besar.
Angkanya sedikit di bawah Satu eM (Hmmm.. saya menulis angka ini
dengan menghela nafas yang cukup dalam). Jika tidak ada investor
yang berani berjihad untuk dakwah, yang tidak hanya memikirkan
keuntungan materi semata, mana bisa kami mendapatkan biaya untuk
memblow up Film Sang Murabbi dari format Digital menjadi format
Layar lebar.

Lalu, terobosan apa yang bisa dilakukan? Saya dan teman-teman
bersepakat, kepada Ikhwan wal akhwat fillah rahimmakumullah yang
berminat untuk menonton Film Sang Murabbi, kami menawarkan untuk
membeli VCD/DVD Film Sang Murabbi secara indent atau memesan
terlebih dahulu. Harga yang kami tawarkan ;

Untuk VCD sebesar Rp.30.000,-
Sedangkan untuk DVD sebesar Rp. 60.000,-
(Mudahan-mudahan ini tidak terlalu mahal, ya...)

Saya membayangkan, jika saja ada 40.000 keping VCD yang terjual atau
20.000 keping DVD yang terjual, Insya Allah, Film Sang Murabbi akan
bisa diproses agar dapat diedarkan di bioskop. Mimpi? Bukan! Ini
hanyalah doa dan harapan agar ada perluasan dakwah melalui media
film. Semoga Allah memudahkan jalan dan meridhoi niat baik ini. Amin.

Lalu bagaimana cara indent atau memesannya?

Ikhwan wal akhwat fillah, jika antum/anti memang berniat untuk
membeli, dapat memesannya melalui :

E-mail : majelisbudayarakyat @yahoo.com

atau via telefon/sms ke :

Muhammad Yulius (KetUm MBR) - 0812 845 4632
Ridwan (Bagian Pengembangan Iqro Islamic centre) - 0812 954 5811
Zul Ardhia (PJ Film Sang Murabbi) - 0818 74 11 80

Setelah memesan, nanti antum/anti akan kami hubungi mengenai tekhnis
pembeliannya. Dan setiap pemesan akan kami tulis nama dan kota asal
serta jumlah pemesanan, sehingga akan terdata berapa jumlah VCD/DVD
yang telah dipesan.

Demikianlah, ikhwan wal akhwat fillah rahimmakumullah. ..
Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk selalu tetap istiqomah
di jalan dakwah ini... Amin... Allahuma Amin...

Jumat, 13 Juni 2008

Mengaku Rasul: Sesat

Sejak 5 juni lalu sebuah film religi baru sudah tayang, Mengaku Rasul. Mengaku Rasul ini berangkat dari banyaknya ajaran sesat dimana pemimpin ajaran itu mengaku sebagai rasul baru yang diutus untuk melakukan penyucian aqidah penganutnya. Inilah yang terjadi pada Guru Samir (Ray Sahetapi). Lewat padepokannya, Guru Samir memanfaatkan agama untuk meraih harta dan kekuasaan.

Dalam film ini juga, diceritakan Guru Samir tengah berdiri di atas mimbar mushalla, berceramah dengan penuh membara di hadapan santri-santrinya. “Kalianlah manusia yang terpilih oleh Allah, untuk menjadi ummatku. Sebagaimana ummat rasul-rasul terdahulu, kalian semua akan masuk surga bersamaku. Alhamdulillah! Sambutlah jalan yang terbuka lebar menuju pintu surga Allah!”

Sementara itu, di luar mushalla warga kampung sekitar datang berbondong-bondong, menggenggam obor dan bahan bakar. Dengan wajah penuh amarah-atas segala kesesatan ajaran Guru Samir- warga membakar mushalla beserta seisinya. Santri-santri histeris, berlarian keluar dengan badan terbakar api. Sedangkan Guru Samir tidak bergerak sedikitpun dari posisinya semula, tetap tegap berdiri saat jilatan api menggeregoti tubuhnya.

Berita kematian Guru Samir beserta pengikutnya menjadi bahan obrolan panas di kalangan warga desa. Namun tak disangka, terjadilah kemukjizatan. Guru Samir tiba-tiba hadir kembali di tengah-tengah warga desa, dan mengklaim dirinya telah dibangkitkan kembali oleh Allah dari kematian. Benarkah Guru Samir adalah seorang rasul yang diberi kemukjizatan oleh Allah?

Film ini terbilang unik, cukup orisinil dari segi ide cerita, serta cerdik memanfaatkan isu aliran sesat yang sedang santer di negara kita. Jalan ceritanya penuh teka-teki dan tanda tanya, sehingga cukup merangsang kita untuk menebak-nebak kelanjutan cerita, serta jawaban terhadap misteri yang muncul. Contohnya adalah kesaktian/ mukjizat Guru Samir yang dapat berada di dua tempat sekaligus, atau tangan yang pulih kembali setelah ditebas pedang.

Sayang, tidak semua teka-teki yang muncul mendapat jawaban yang memuaskan, bahkan beberapa terkesan dipaksakan. Oya, foto yang di poster ko' tokoh wanitanya pake cadar ya?! Prasaan dari awal sampe akhir Rianti ato tokoh wanita yang lain ga pernah pake cadar ato sejenisnya. Mo kaya A2C yah.. please deh!!

Kembali ke cerita, Negeri ini memang tak pernah berhenti dari terpaan peristiwa aneh, namun tetap saja diamini publik. Masih ingat ketika Menteri Agama percaya kepada mimpi tentang harta karun hingga harus merusak situs purbakala beberapa tahun silam? Kini kasus senada kembali terjadi. Seseorang mengaku ilmuwan sanggup membuat air sebagai pengganti bahan bakar bensin. Ah, aya aya wae... Berkaca dari peristiwa macam itulah film ini menjadi relevan.

Satu poin lagi perlu garisbawahi, Aku pikir adegan penyerangan, pembakaran musholla dan seisinya, yang di film tersebut dianggap sebagai “peristiwa heroik”, tidaklah tepat. Bagaimana pun juga, pengikut-pengikut Guru Samir bukanlah setan-setan yang harus dimusnahkan, melainkan korban dari doktrin-doktrin sesat yang Guru Samir ajarkan. Apalagi, peristiwa itu juga dipicu oleh pencabulan yang dilakukan Guru Samir terhadap salah seorang anak gadis warga, tentu hal tersebut murni kesalahan individu, bukan kelompok.

Seharusnya sutradara bisa “memberi contoh” yang lebih arif, dalam menyikapi “aliran sesat” di tengah-tengah ummat Islam. Pun jika sutradara memandang adegan itu bukanlah untuk “memberi contoh” melainkan “menggambarkan realita yang ada”, apa bedanya dengan film ML (Mau Lagi) yang sukses “memvisualisasikan” realita di kalangan remaja?

Genre Film Nuansa Religi, Sebuah Asa Sineas Indonesia

Oleh : Dadan Rusmawan

Beberapa hari lalu, “Audisi Bintang Film Ketika Cinta Bertasbih” digelar rencananya audisi ini akan digelar di sembilan kota untuk mendapatkan lima pemeran tokoh Azzam, Eliana, Furqon, Anna dan Husna, ujar Heru Hendriyarto, produser SinemArt Pictures, Kamis pekan lalu, di dalam jumpa pers di Jakarta.

Hal ini dilakukan setelah ditekennya MOU antara Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) penulis novel deng judul yang sama, dengan pihak produser film, dimana di dalam MOU itu, Kang Abik sendiri-lah yang memilih para aktris dan aktor Film Ketika Cinta Bertasbih. Hal itu, diungkapkannya dalam dalam acara Seminar Pergaulan Islam Manarul Ilmi Expo 2008 hari jumat (29/02) silam.

Menurut Kang Abik, ia tidak ingin kejanggalan antara novel dan film terjadi kembali, seperti dalam film Ayat-Ayat Cinta, dimana Pertemuan Fahri dan Maria itu tidak disengaja… entah kenapa di film terlihat pertemuan yang disengaja.”

Kang Abik menginginkan artis yang didalam film dan diluar film nantinya berjilbab. Jadi harus berjilbab syaratnya. Dia juga harus bisa mengalahkan Rianti Cartwright atau Luna Maya. Bahkan Kang Abik juga mengajukan LDK supaya menyediakan 3 ikhwan dan 3 Akhwat untuk dicasting sebagai pemain Ketika Cinta Bertasbih. Kemungkinan keenam pemaian yang dicasting akan memerankan tokoh sentral Azzam, Anna Althafunnisa, Eliana dan Furqan. Ntar Kang Abik sendiri yang akan mencari pemain-pemainnya dan akan menjamin kualitas dari pemain terpilih tersebut, jelasnya.

“Film Ketika Cinta Bertasbih” walaupun masih dalam proses. Namun semua pihak dalam pembuatan film ini berharap (bermimpi) semua orang yang ingin menghadirkan sebuah film yang baik bukan hanya dari sisi cerita, tetapi juga keteladanan para aktornya.

Menurut pihak “Film Ketika Cinta Bertasbih”, mereka tidak main-main dalam rencana pembuatan film dakwah ini.

Semoga per-film-an Indonesia bangit kembali setelah cukup lama tenggelam, dan menyuguhkan hiburan yang mendidik, bukan hanya sekedar mencari untung semata. Bravo 100 Tahun Kebangkitan Bangsa?


Selasa, 13 Mei 2008

ADA KAMU AKU ADA (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Bunga Citra Lestari, Andhika Pratama
SUTRADARA : Rizal Mantovani
PENULIS NASKAH : Alim Sudio
PRODUSER : Ody Mulya Hidayat
RUMAH PRODUKSI : Maxima Pictures
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 08 Mei 2008

SINOPSIS :

Stella, gadis cantik yang tinggal di Jakarta bersama kakaknya, Tasya, menjalin hubungan dengan Damian, putra mahkota keluarga Guntara, pemuda keren, 'gaul' dan bergelimang kemewahan. Sebagai pacar Damian, Stella adalah ratu pesta di kalangan jetset tersebut. Apalagi ketika Stella merasa frutasi dengan kehidupan keluarganya yang berantakan, membuat Stella memberontak dengan melarutkan diri dalam gaya hidup Damian, sekalipun Damian seringkali membohongi dirinya

Suatu hari Stella bertemu dengan Elang, seorang gitaris. Pertemuan demi pertemuan yang terjadi menumbuhkan simpati dan rasa cinta diantara mereka. Elang setuju bahwa ia menjadi orang ‘kedua’ bagi Stella. Hubungan tersebut ternyata diketahui oleh Damian, yang marah dan kemudian berusaha memisahkan mereka dengan segala cara. Elang pun memilih meninggalkan Stella demi cintanya. Namun kepergian Elang ternyata membuka mata Stella akan hal yang paling dicarinya dalam hidup selama ini. Apa yang dilakukan Stella?

WEBSITE :
http://www.adakamuakuada.com/

Sabtu, 10 Mei 2008

NAGABONAR (Remake 2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Deddy Mizwar, Nurul Arifin, Afrizal Anoda, Wawan Wanisar, Piet Pagau, Roldiah Matulesy, Yetty Mustafa, Nico Plemonia, Kaharuddin Syah
SUTRADARA : MT Risyaf
PENULIS NASKAH : Asrul Sani
PRODUSER : Bustal Nawawi
RUMAH PRODUKSI : Prasidi Teta And Citra Sinema
DURASI : 95 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 8 Mei 2008
SINOPSIS :

Nagabonar (Deddy Mizwar), adalah seorang pencopet yang mendapatkan kesempatan menyebut dirinya seorang Jenderal di pasukan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara

Pada awalnya Nagabonar melakukan ini hanya sekedar untuk mendapatkan kemewahan hidup sebagai seorang Jenderal, akan tetapi pada akhirnya dia menjadi tentara yang sesungguhnya, dan memimpin Indonesia dalam peperangan bersama pasukannya termasuk Kirana (Nurul Arifin), Bujang (Afrizal Anoda) dan Mak (Roldyah Matulessy)

“Mari menoleh sejenak ke belakang agar kita tahu sudah sejauh mana Bangsa ini melangkah”

Selasa, 06 Mei 2008

Bikin Film Dokumenter dan Istilah Teknis Praktek Shooting

Diambil dari blog tetangga.

Membuat film dokumetar adalah suatu tantangan yang sangat dasyat karena diperlukan beberapa pengetahuan lebih pada saat kita akan membuat sebuah film dokumetar. Di sini mencoba berbagi ilmu tentang mengenal sebuah kamera di film dokumentar.

Dalam perjalan perfilman kita sering melihat berbagai suguhan film. Baik film yang berkatagorikan fiksi ataupun non fiksi. Nah tentu kita akan bertanya apa itu film dokumetar dari beberapa situs dan buku yang saya baca banyak arti yang berbeda menjelaskan arti film dokumetar, namun saya mengambil satu garis lurus dimana film dokumentar itu adalah implementasi fakta dan realitas yang terjadi yang kita angkat dari sebuah pemikiran (Ide) yang memang bercerita menarik dam enak yang bisa menimbulkan banyak pertanyaan dan jawaban tentang berbagai aspek kehidupan.
Karena katagori Film dokumenter sendiri adalah film yang bercerita tentang kenyataan, realitas atau fakta.

Bercerita di Film Dokumentar tentunya tidak semudah dengan kita berucap ayo kita segera bikin film dokumentar. Pertanyaan simple muncul takkala kita hendak mengesekusi Ide dengan tujuan kita sebagai filmmaker guna membuat film dokumetar.

Paling ringan saya memberikan contoh simple yang membuat kita bisa mengingat apa itu katagori film dokumentar. Masih ingat dengan program di televise pertama di Indonesia (TVRI), ya, Flora dan Fauna.

Mungkin dulu pada saat film dokumentar belum banyak dilirik dan selalu disuguhkan tentang apa saja yang berbau tumbuh tumbuhan dan dunia binatang namun seiring dengan perkembangan era digitalisasi industri pertelevisian dan semakin banyaknya filmmaker yang mengembangkan arti dari film dokumetar sesungguhnya jadi tidak melulu menceritakan sebuah proses awal hingga akhir dari suatu tumbuhan atau awal mulanya kehidupan binatang.

Film dokumetar sendiri itu terbagi dari dua kelompok. Satu adalah semi dokumetar dan satunya lagi adalah total film dokumetar.

Menjadikan Ide sebagai sebuah ilham bagi film dokumetar kita tentunya tidaklah gampang seperti kita berkata-kata, jika Ide kita dapatkan tentunya sebuah riset untuk sebuah pemikiran itu menjadi sangat penting.

Karena yang menarik dalam penciptaan film dokumenter berawal sebuah riset yang kita lakukan. Percaya atau tidak kita harus kembali berkaca pada diri kita sendiri. “apakah Ide-ku ini nantinya menarik jika di Film-kan.”

Proses pembuatan film dokumanter bukan sekedar estetika tapi mempunyai sebuah riset. Karena film dokumenter tidak melulu teks yang dikuti oleh gambar. Karena kita harus berpikir film dokumanter kita nantinya bisa memberikan gambaran riset kita.

Jika bisa, Ide yang ada pada diri kita bisa kita share pada orang (kelompok) kita, agar kiranya Ide yang akan kita tuangkan pada saat pembuatan kiranya bisa ditangkap rekan produksi film dokumentar kita.

Setelah dari sebuah Ide yang sudah kita matangkan dari sebuah riset pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mentransfer ‘kamera kita? Karena nantinya banyak yang meleset dari apa yang kita sudah rencanakan. Jadi bersiap-siaplah jika nantinya kita mengalami suatu kendala dalam pelaksanaan pembuatan film dokumentar.

Setelah Ide siap kita bungkus, peralatan yang memadai sangat menunjang dalam history pembuatan film dokumentar kita.

Berikut ini akan diberikan beberapa perihal terpenting bagi filmmaker yang kiranya berguna dalam pembuatan film dokumetar. Dimana istilah ini sangat dekat dengan juru kamera dan perihal berikut tentunya perlu juga di ketahui dan wajib juga dikuasai oleh sang sutradara film dokumetar.

Kamera, kamera terdiri dari dua jenis dimana yang pertama dikenal dengan sebutan Kamera Docking, yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu: lensa kamera (bagian depan),Camera Head (bagian tengah),VCR (bagian belakang). Sedangangkan yang kedua adalah Kamera Camcoder, yang terdiri dari dua bgaian utama yaitu; Lensa dan VCR yang menjadi satu.

Lensa, lensa itu tersusun dari tiga bagian utama yaitu Ring focus, ring focus sangat berkaitan dengan ketajaman dan kedalaman gambar (depth of field), berikutnya adalah Zoom, zoom ini sendiri berkaitan dengan jarak subjek dengan lensa (focal length). Zoom menjadi dua yaitu Zoom In (gambar mendekat) dan Zoom Out (gambar menjauh).

Nah Lensa, Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi bayangan, terbalik dan nyata. Ada beberapa jenis lensa yang umum digunakan, antara lain :

Lensa normal, berukuran focus sepanjang 50mm atau 55mm. Sudut pandang lensa ini sama dengan sudut pandang mata manusia.

Lensa lebar (wide lens), biasanya mempunyai lebar focus 16-24mm. Lensa ini biasa digunakan untuk mengambil gambar pemandangan, atau ruangan yang sempit.

Lensa tele, adalah lensa yang memiliki focal length (jarak antara objek dengan lensa) panjang. Lensa ini digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek dan dapat menghasilkan perspektif wajah yang mendekati aslinya. Lensa ini berukuran 85mm, 135mm dan 200mm.

Iris/Aperture/ Diafragma/ atau Bukaan Lensa.

Iris/Aperture/ Diafragma/ atau Bukaan Lensa adalah pencarian pencahayaan yang tepat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Ada beberapa ukuran pencahayaan pada lensa kamera, dimana ukuran diafragma dimulai dengan (bukaan besar) 2.8 dan (bukaan kecil) 4-5.6-8-11 dan 22.Fungsi Iris menjadi hal yang final dalam pencarian pencahayaan yang terbaik.

Fasilitas Camera ada beberapa yang kita perlu ketahui yaitu Extender, extender adalah fasilitas pada lensa yang berfungsi mendekatkan jarak objek sebanyak 2x lipat. Yang diikuti dengan pengaturan Iris sebanyak 1 ½ stop.

Gain, Gain adalah level pengangkatan cahaya yang terdiri dari tiga level yaitu low, medium dan high. Untuk mengatur ketinggan level Gain dapat kita lakukan jika pencahayaan yang kita butuhkan sangat kurang. Level Gain sendiri terdiri mulai dari dua katagori 0 db s/d 9 db dan 12/18 db.

Perlu diingat jangan pernah memaksakan diri untuk menggunakan gain 18 db, hal ini akan menyebakan pengahasilan gambar yang tipis atau coral (berbintik-bintik).

Zebra, Zebra adalah indicator pada kamera yang menandakan bahwa benda atau objek yang terlihat di kamera mempunyai intensitas cahaya yang tinggi, tentunya kita mengatur iris/diafragma. Zebra bisa memandu sang Juru Kamera guna mengetahui gambar yang di take sudah focus atau tidak.

Jika bagian kamera sudah kita kuasai tentunya beberapa istilah dalam menggunakan kamerapun wajib kita ketahui.

Color Bars, Color Bars berfungsi sebagai pengatur gelap terang suatu objek dan juga mengatur color balance. Dan dikenal juga sebagai awalan dari rekaman gambar kita.

Time Code (TC), Time Code berfungsi sebagai pencatat durasi gambar kita dalam kamera. Ini sangat berguna takkala kita melakukan pencarian gambar saat editing.

Auto White Balance (AWB) atau (WB), White Balance adalah syarat mutlak bagi disaat memulai mengoperasikan camera. AWB atau WB berguna menjauhkan satu warna yang dominant atau bad color (bluish, redish, yellowish atau greenish)

Satu lagi yang sama pentingnya dengan AWB atau WB adalah Auto Black Balance (ABB) atau (BB), Black Balance merupakan setting camera untuk mencari kualitas gambar yang sempurna dari camera yang kita gunakan.

Set Up Audio, Setting Audio menjadi bagian penting dalam pencarian kualitas suara untuk film kita nah audio setting dapat kita lakukan baik pada Atmosfir Mic yang ada pada kamera atau ExternaL Audio.

Ide dan Kemera sudah kita ketahui tentunya hal yang perlu kita lakukan tentunya Camera siap di operasikan tapi ada beberapa dasar lainnya yang perlu dipunyai oleh juru kamera dan wajib dikuasai oleh Sutradara film dokumentar.

Komposisi, Komposisi merupakan susunan objek visual secara keseluruhan pada bidang gambar, dimana objek menjadi pusat perhatian. Dimana dalam merekam objek tentunya harus mempunyai rasa (sense of art), kreatifitas.

Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghasilkan komposisi yang baik, diantaranya :

Sepertiga bagian dari komposisi (rule of thirds), pada aturan umum, komposisi sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek yang menjadi focus, berada diantara salah satu dari 9 bagiab tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan, dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang.

Salah satu unsur yang digunakan untuk membangun sebuah komposisi visual adalah sudut pengambilan gambar (angle of view), dan juga ditentukan oleh tujuan pengambilan gambar. Jika kita ingin mendapatkan suatu moment dan menghasilkan gambar yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk merekam gambar dari beberapa sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek) sudut dari atas, bawah, samping kanan atau kiri, bahkan sudut yang paling ekstrim.

Dalam Komposisi Gambar terdapat dua bagian yakni Background (BG) dan Foreground (FG).

Background dan Foreground adalah benda-benda yang berada dibelakang atau didepan objek inti dari suatu visual. Idealnya BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan focus perhatian mata kepada objek intinya.

Nah untuk mengahasilkan shot-shot tertentu kiranya kita harus mengetahui shot list yang ada pada konsep film dokumentar kita.

Berikut istilah Camera dan Fungsi yang harus diingat pada saat Camera akan di fungsikan :

Shutter Speed

Pengaturan Shutter Speed sangat bergantung pada berapa ukuran iris/diafragma yang kita gunakan. Shutter Speed adalah semacam tirai yang bergerak naik turun didalam lensa. Guna mendapatkan berapa lama cahaya yang dibutuhkan untuk masuk kedalam emulsi film (jangka waktu transmisi sinar) kita menggunakan Shutter Speed.

Shutter Speed memiliki satuan angka mulai dari B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Bila juru kamera menggunakan shutter speed tinggi, maka gambar yang terekam akan terlihat jelas/terang, jika kita menggunakan shutter speed rendah, maka gambar yang terekam akan terlihat blur atau berbayang.

Filter, Filter terdiri dari 4 pilihan. Filter umumnya terbagi dari empat bagian antara lain:

3200 K, digunakan untuk in door yang memiliki pencahayaan rendah atau sumber cahaya yang dominant kuning (tungsten).
5600 K + ¼ ND (neutral density), digunakan untuk out door yang mempunyai sumber cahaya matahari terik (top light).
5300 K, digunakan untuk out door dan in door dengan sumber cahaya dominant putih atau cahaya kebiruan (daylight).
5600 K + 1/16 ND, digunakan bila intensitas sumber cahaya sangat tinggi sekali, seperti di pantai dengan matahari terik (Over Light).

Pencahayaan atau tata cahaya adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera. Dalam penggunaan pencahayaan dengan pengaturan diafragma serta shutter speed sangat penting diperhatikan. Dimana dalam menentukan kombinasi yang tepat antara diafragma dan Shutter Speed akan menghasilkan gambar dengan tata pencahayaan yang terbaik.

Ada 2 jenis Tata Cahaya yang utama yang sering dipakai, yaitu :

High Key, High Key sendiri adalah sebuah scene yang penampilannya lebih condong ke cerah. Efek dari tata cahaya high key relative sedikit berbayang. Namun ini menjadi penting dimana bisa memberikan pilihan gambar yang lain. Dimana ada sedikit bagian yang gelap sebagai indikasi bahwa high key bukan karena over exposed.

Low Key, Low Key adalah sebaliknya, dimana bagian-bagian yang pokok diberikan cahaya cukup namun ada bagian lainnya terdapat bayangan gelap. Sering terjadi juga salah pengertian bahwa untuk mendapatkan efek low key ialah dengan membuat under exposed, yang benar adalah perbandingan ratio antara gelap dan terang.

Tata cahaya mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai :

Key Light, merupakan sumber cahaya utama untuk suatu karakter tertentu disuatu tempat dalam scene. Jika objeknya bergerak maka menggunakan beberapa key light.

Fill Light, tujuannya untuk mengisi (Fill) bayangan yang disebabkan oleh key light. Karena harus dihindari agar tidak menimbulkan bayangan baru, maka biasanya ditempatkan dekat kamera. Fill light bisa juga dengan menggunkan sumber cahaya yang soft. Kualitas dari soft light yang tidak menimbulkan bayangan memberikan kebebasan dalam penempatannya.

Back Light, ditempatkan diatas atau dibelakang objek, untuk memberi cahaya diatas pundak atau diatas kepala.

Dalam tata cahaya kadang diperlukan efek khusus. Efek cahaya lain yang sering digunakan adalah Eye Light, sebuah lampu kecil dengan cahaya kuat yang ditempatkan di dekat kamera. Karena cahayanya lemah maka dia akan menimbulkan fill light di mata actor, disamping refleksinya akan membuat matanya berbinar. Terakhir adalah background light atau set light, untuk memberi cahaya pada tembok atau furniture.

Point Shooting Camera
Camera Angle atau sudut pengambilan gambar yang ditentukan oleh blocking kamera, yang umum yang selalu digunakan ada 3 sudut

High Angle, sebuah sudut pengambilan gambar oleh kamera dari atas objek, dan menghasilkan gambar yang terlihat objek berada dibawah atau terkesan pendek.

Low angle, sudut pengambilan gambar dari bawah objek, dan menghasilkan gambar yang terlihat diatas atau terkesan tinggi.

Eye level, sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan pandangan mata, menjadi titik standar normal suatu komposisi.

Selain itu ada juga beberapa sudut pengambilan gambar yang dipakai, antara lain,

Bird eye, sudut pengambilan gambar top high, dengan menghasilkan gambar dengan pandangan mata se-ekor burung.

Frog eye, sudut pengambilan gambar top low, menghasilkan gambar dengan pandangan mata se-ekor katak.

Over shoulder, pengambilan gambar dari belakang bahu.

Establish/General shot, gambaran umum sebagai shot pengenalan dari cerita utama atau mainstory.

Inter cut/ Cut away, merupakan gambar-gambar penyela untuk menyembunyikan jumping atau memotong suatu aksi.

Reverse shot, gambar di ambil dari sudut lawan main, tanpa melanggar garis imajiner.

Detail shot, sebaiknya dibuat dengan memadukan unsure kekuatan insting dengan unsur keindahan.

Gunakan arrow angle dengan memperhatikan jarak perbandingan yang cukup baik dengan membuat detail shot.

Sedikit memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan Film dan Kamera.

Soft focus : gambar yang terekam tidak 100% tajam.

Out focus : gambar yang terekam tidak tajam sama sekali.

In focus : semua gambar terekam dalam keadaan baik.

Sharp : gambar yang terekam 100% tajam hingga tampak detailnya.

Under exposed : gambar yang dihasilkan, memiliki pencahayaan yang kurang.

Over exposed : gambar yang dihasilkan, memiliki pencahayaan yang berlebihan.

Depth of Field: daerah kedalaman dan ketajaman gambar, semakin pendek depth of fieldnya, gambar yang dihasilkan semakin baik, karena gambar dibelakang akan terlihat soft focus atau bahakan out of focus.

Focal length : jarak antara objek dan lensa.
Zoom in : gerak lensa mendekati objek.
Zoom out : gerak lensa menjauhi objek.
Track in : gerak kamera mendekati objek.
Track out : gerak kamera menjauhi objek.
Pan : gerak kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Tilt : gerak kamera dari bawah ke atas atau sebaliknya.

Shot Size (Ukuran Shot)

Very Long Shot (VLS) : Ukuran shot dari kepala sampai kaki dengan ruang gerak objek yang luas. Fungsi shot ini sebagai shot pengenalan/ establish shot.

Long Shot (LS): Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas kepala hingga kaki, dengan ruang gerak objek yang sempit.

Medium Long Shot/Full Shot(MLS/FS) : Pengambilan gambar dari kepala hingga kaki.

Medium Shot (MS): Pengambilan gambar dari batas pinggang hingga kepala.

Medium Close Up (MCU): Pengambilan gambar dari batas siku tangan hingga kepala.

Close Up (CU): Pengambilan gambar dari atas dada hingga kepala.

Big Close Up (BCU): pengambilan gambar dari dagu hingga dahi.

Extreme Close Up (ECU): pengambilan gambar detail pada bagian tertentu di wajah, misalnya, bibir atau mata.

Shot-shot deskriptif: Adalah istilah penggunaan shot yang lebih variatif, seperti, pan shot, follow shot, tracking shot, low shot, high shot, reverse shot, tilt up and tilt down shot, tilt dutch shot dan over shoulder shot.

1. Jangan melanggar garis imajiner (Imajiner Line)/Directional Line. Bila hal ini dilakukan, maka gambar akan terkesan tabrakan atau bolak balik, atau disebut juga Jump Shot.

2. Perhatikan Head Room, ruang yang cukup di bagian atas kepala.

3. Perhatikan Looking Room, ruang pandangan mata yang berimbang.

4. Perhatikan Nose Position, tetapkan posisi hidung tepat berada di titik tengah layer televise.

5. Hindari Sporius Object, benda-benda yang mengganggu komposisi.

6. Semua gambar yang kita rekam harus memiliki Motivasi dan informasi.

7. Perhatikan Continuity, kesinambungan jalan cerita jangan sampai ada yang hilang, sehingga alur ceritanya utuh.

Peralatan Pendukung Camera

Tripod, Tripod (Kaki Camera) Tripod kamera merupakan peralatan yang terpisah dari kamera namun dianya merupakan peralatan tambahan yang menjadi penyokong fungsi kamera dalam peroperasian. Tinggi tripod sama pentingnya dengan jarak kamera dan sudut pandang dari subjek. film cerita sangat memperhatikan ketinggian kamera lensa, dengan menata kaki kamera (tripod) dalam hubungan dengan materi subjek. Sementara juru kamera non cerita, news dan dokumenter, hanya menata tripod sekedar agar ia enak memandang dari alat pengintip kamera (finder). Mereka sama sekali tidak perduli pada tuntutan khusus dari subjek.

Reflektor, Reflektor adalah kanvas yang berfungsi sebagai pemantul cahaya yang bisa memberikan efek cahaya tambahan yang berguna untuk memberikan citra yang lebih baik pada sujek yang akan di shot.

Shoot List , Shoot List adalah catatan yang terdiri dari rangkaian gambar yang direkam untuk proses editing.


Kamera handycam terdiri dari beberapa format kasetnya :

> Video 8
> Hi-8
> Digital 8
> VHS-C
> S-VHS-C
> Mini DV
> DVCam

Kamera Professional Broadcast terdiri dari beberapa jenis :

> Hi-8 Pro
> S-VHS
> U-matic
> Betacam
> DVCPro/DVCam
> Digital-9
> Digital Betacam
> Memori Hardics.

Masing-masing jenis kamera memeliki kemampuan serta fungsi yang tidak sama antara satu kamera dengan jenis kamera lainnya. Ini dikarenakan setiap kamera memiliki kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang memiliki perbedaan kualitas.

Rekaman film kita dikatakan layak jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi. Syarat-syarat ini hanya bisa diabaikan jika rekaman tersebut memiliki nilai tertentu (penting dan/atau menarik) atau mengabadikan peristiwa atau adegan yang istimewa.

Selamat berekspresi, semoga bermanfaat.

Minggu, 04 Mei 2008

Tips Bisnis Video Editing (Pemula)

Saat ini usaha video shooting editing sudah menjamur dimana-mana. Di Malang Kota Bunga, Kota Mahasiswa, dan Kota Ruko ini banyak sekali yang membuka usaha video shooting, dari pemain besar profesional sampai tingkat mungil (termasuk saya saat ini, hiiii). Jika temen2 tertarik, temen2 juga bisa membuka usaha seperti ini sendiri.

Di sekitar/lingkungan kita secara rutin berlangsung berbagai macam acara atau seremonial, semisal acara pernikahan, sunatan, pengajian, kelulusan, ulang tahun, kerja bakti, dll. Bagi sebagian orang, mereka ingin memiliki kenangan yang bisa dijadikan media sebagai pengingat momen-momen tersebut, seperti cindera mata, foto, dan film dokumenter/video. Di sinilah peluang kita menggali potensi bisnis ini, yakni usaha jasa video shooting, edit video, transfer video ke VCD atau DVD. Sebagai informasi saja, jasa seperti itu di kota Malang, tarif jasa video shooting berkisar antara Rp 300 - 1 jutaan. Sedangkan Transfer ke VCD Rp 40-60 ribu. Kalau transfer ke DVD nambah 25 ribu. Lumayan kan. Coba kalau dalam seminggu dapat 2 job order saja (hmmm... ) :)

Nah sekarang tinggal mikir bagaimana memulainya. Sebagai langkah awal, coba dulu lakukan survey apakah usaha seperti itu sudah ada di kampung/desamu, di kecamatan, di kota? Seberapa banyak kompetitor, layakkah kita mulai dirikan?
Berikutnya, jika memang semangat pantang mundur (tak peduli dengan berapapun kompetitor) ya sudah dimulai saja. Pertama, beli buku-buku tentang Video Editing, Audio Editing, dan semacamnya.

Yang dibutuhkan yaitu:
1. Handycam + tripod, handycam bisa merk apa saja, asal masih bisa merekam dan memainkan kembali dengan bagus. Harga handycam paling murah saat ini kurang lebih sekitar 3jt an. (Mungkin ada yang lebih murah lagi) Coba aja liat-liat di plaza elektronik sebelah rumah, hehee
2. Komputer untuk transfer dan editing. Kalau modal tidak begitu besar, coba beli komputer kondisi second, sekitar 3.5 - 4.5 juta (sudah lengkap dengan fasilitas video edit/transfer seperti yang penulis maksud). Misal begini nih : CPU Pentium 3-866/RAM 128 MB x 3 keping / Hard Disk 40 GB / VGA 128 MB / CDRW / FDD / Sound Card / Monitor 15" / Printer / Aksesoris / CD Blank 100 keping (1 box); ditambah + Firewire + Snazzi (optional, komponen yg ini harga agak mahal: 600 rb - 1.5 juta)
3. Printer buat cetak cover, bisa merk apa saja asal bagus hasilnya. Misalnya saja printer yang kita beli seharga 500rban. Sekedar saran, kalo bisa sekalian yang tintanya bisa di infus, external maksudnya, menurut saya lebih nyaman aja.
Jadi kira-kira butuh dana sekitar 6,5juta. Bisa kurang atau lebih tergantung spesifikasi yang dibeli.
Kalau ada modal lebih, bisa buat beli lampu. Digunakan untuk acara yang membutuhkan tambahan lampu. Harga lampu sekitar 350rb, merk Unomat 1000watt. Tripod lampunya lupa harganya. Kalau tidak salah, sekitar 150rb an.

Langkah selanjutnya adalah mencari konsumen, yang paling baik adalah dengan mencari disekitar Anda . Misalnya saja saudara, teman, tetangga dan sebagainya. Tidak ada salahnya untuk promosi, kita shooting dengan gratis atau harga yang murah. Apabila video yang dihasilkan bagus dan memuaskan konsumen, tentunya mereka akan kembali menghubungi jika ada acara lain. Sedikit demi sedikit pasti akan banyak orang yang menggunakan jasa Anda. Dan jangan lupa menyertakan iklan usaha video shooting Anda di dalam video yang dibuat. Sehingga jika ada orang lain yang menonton dan tertarik bisa menghubungi Anda. Selain video shooting bisa juga membuka transfer video.

Untuk shooting bisa juga mengajak teman, untuk gantian. Atau bila mempunyai 2 kamera bisa dipergunakan bersamaan. Namun tentu saja Anda harus menggaji teman Anda :) Namun pada prinsipnya shooting,editing, bisa dilakukan sendirian.

Tips biar banyak yang order yaitu:
1. Kualitas video yang dihasilkan bagus
2. Harga terjangkau (murah tapi tidak murah banget)

Coba deh, semoga bisa nambah income yang bermanfaat :)

Sabtu, 03 Mei 2008

FIKSI. (2008)

GENRE : Drama Thriller
PEMAIN : Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, Kinaryosih, Inong, Soultan Saladin, Rina Hasyim, Egy Fedly, Jose Rizal Manua dan Aty Cancer
SUTRADARA : Mouly Surya
PENULIS NASKAH : Joko Anwar
PRODUSER : Parama Wirasmo, Tia Hasibuan dan Sapto Soetarjo
RUMAH PRODUKSI : Cinesurya Productions
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 19 Juni 2008
SINOPSIS :
Alisha (Ladya Cheryl) tidak pernah merasa hidup di rumahnya yang besar dan dingin, sampai suatu hari ia mendengar siulan Bari (Donny Alamsyah) yang memperkenalkannya dengan cinta. Cinta Alisha pun membawanya sampai ke sebuah kamar rumah susun persis di sebelah tempat Bari tinggal bersama kekasihnya, Renta (Kinaryosih). Hari-harinya yang dulu membosankan kini dipenuhi dengan suara canda, cinta dan pertengkaran yang terdengar dari kamar sebelah. Segala cara dilakukannya untuk mendekati Bari ; menipu, menjebak sampai membunuh. Ini adalah sisi gelap sebuah cinta, sebuah obsesi, sebuah mimpi.
WEBSITE :
http://fiksi.cinesurya.com/

Selasa, 29 April 2008

Film Film Indonesia Yang ( Pernah ) Dicekal

Berbicara mengenai film, mungkin sampai beberapa halamanpun tidak akan tamat, karena banyak sekali film-film produksi Indonesia mulai tahun 1920 sampai sekarang. Pada tahun 90 film kita pernah merajai bisokop-bioskop yang tersebar di kota-kota besar Indonesia, untuk generasi sebelum tahun 80 pasti ingat film-film seperti Catatan Si Boy, Inem Pelayan Seksi, Akibat Pergaulan Bebas, Badai Pasti Berlalu, Binalnya Anak Muda sampai film-filmnya group Warkop DKI seperti Kanan Kiri OK, Dongkrak Antik, dll.

Namun berbicara mengenai film-film yang pernah dicekal, tentu kita masih bisa menghitungnya ( itupun yang ketahuan.....), untuk itu mari kita sedikit menengok kebelakang, sensor terhadap media di Indonesia diberlakukan dalam berbagai tingkatannya sejak masa Demokrasi Terpimpin hingga Orde Reformasi. Di masa Orde Baru khususnya sensor ini dijalankan dengan sangat ketat. Hingga kini lebih dari 60 buah film dilarang beredar. Sebagian besar dari film-film itu diproduksi pada masa Orde Baru. Film-film yang kena celak itu ada yang tertahan bertahun-tahun di meja sensor atau ditarik dari peredaran karena protes dari segolongan orang atau masyarakat. Film harus disensor berlapis-lapis melalui berbagai lembaga seperti Departemen Penerangan dan Laksusda. Bahkan pejabat publik pun dapat menghentikan pemutaran film karena alasan pribadi.

Di masa Orde Reformasi sekalipun, yang konon menjalankan keterbukaan, masih ada film-film yang dilarang beredar karena berbagai alasan.

Berikut ini adalah daftar film Indonesia yang kena cekal sejak masa Demokrasi Terpimpin, hingga Orde Reformasi, dan alasan-alasannya seperti yang tertulis di wikipedia indonesia dan sumber-sumber lainnya.

  • Pagar Kawat Berduri ( 1961 ), diganyang oleh PKI, diselamatkan Presiden Soekarno, namun tetap tak bisa diputar di bioskop.
  • Tiada Jalan Lain ( 1972 ), karena produsernya, Robby Tjahjadi terlibat dalam kasus penyelundupan mobil mewah
  • Romusha (1972), dianggap dapat mengganggu hubungan dengan Jepang.
  • Inem Pelayan Seksi ( 1976 ), diharuskan berganti judul dari judul semula Inem Babu Seksi.
  • Wasdri ( 1977 ) skenarionya dianggap bisa menyinggung pejabat Kejaksaan Agung, karena Wasdri, buruh angkut di Pasar Senen, Jakarta hanya diberi upah oleh seorang istri Jaksa hanya separuh dari yang biasanya ia terima.
  • Yang Muda Yang Bercinta (1977), dianggap mengakomodasi teori revolusi dan kontradiksi dari paham komunis.
  • Bung Kecil ( 1978 ), isinya tentang orang muda yang melawan feodalisme.
  • Bandot Tua (1978), dipangkas habis-habisan dan diganti judulnya menjadi Cinta Biru, karena kata “Bandot” dinilai bermakna negatif.
  • Petualang Petualang (1978), judulnya diharuskan diubah dari “Koruptor, Koruptor”. Film ini mengisahkan berbagai bentuk korupsi besar-besaran.
  • Buah Hati Mama ( 1983 ), memuat dialog tentang kakek yang pintar menyanyi karena berteman dengan mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso. Bagian ini digunting habis.
  • Saidjah dan Adinda ( 1988 ), judul berubah dari Max Havelaar dan menggambarkan Max Havelaar yang berhati mulia, sementara penguasa pribumi justru menghisap rakyat.
  • Pembalasan Ratu Laut Selatan (1988) karena eksploitasi seks
  • Jurus Maut
  • Kuda Kuda Binal
  • Cinta Biru
  • Kanan Kiri OK, diharuskan berganti judul dari Kiri Kanan OK karena kata 'Kiri' memberi kesan PKI.
  • Tinggal Landas, sutradaranya, Sophan Sophiaan, diminta menambahkan kata Buat Kekasih, karena Indonesia saat itu sedang dalam proses tinggal landas.
  • Nyoman dan Presiden ( 1989 ), diminta agar judulnya diubah menjadi Nyoman dan Bapaknya, Nyoman dan Kita, Nyoman dan Bangsa, Nyoman dan Merah Putih, atau Nyoman dan Indonesia.
  • Buruan Cium Gue (2005), diprotes oleh AA. Gym dan Majelis Ulama Indonesia karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat.
Nah, film - film diatas adalah sebagian kecil dari mungkin puluhan atau ratusan film lainnya yang kena cekal, untuk anda yang tahu silahkan tambahkan saja.

Film Animasi Kartun Televisi dan Kekhawatiran Kita

JOKO SANTOSO, KEDAULATAN RAKYAT - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil pihak Global TV terkait dengan penayangan film animasi ‘Naruto’. Sebagaimana dipublikasikan pihak KPI melalui situs internet www.kpi.go.id, langkah ini ditempuh sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang masuk ke lembaga negara independen tersebut.

Melalui websitenya, KPI juga menginformasikan bahwa lembaga ini telah mengirim tim investigasi ke Semarang, Jawa Tengah untuk mencari tahu penyebab kematian Revino Siahaya, anak berusia 10 tahun, yang disinyalir bunuh diri akibat meniru gaya dalam film kartu Naruto.

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak yang berwajib, memang itdak ada indikasi adanya pengaruh film tersebut terhadap kematian Revino. Tetapi menurut KPI kasus ini menimbulkan keresahan dari masyarakat akan sinyalemen bahwa film kartun Naruto mempunyai pengaruh buruk terhadap perilaku anak.

Kasus Naruto tersebut menambah panjang catatan ihwah film animasi kartun televisi yang mendapat protes masyarakat. Kita tentu masih ingat, beberapa waktu silam film animasi kartun Sinchan dan Doraemon, banyak mendapat kritik bagi masyarakat karena dinilai kurang edukatif dan tidak sesuai untuk anak-anak.

Sinchan dalam beberapa serialnya menampilkan perilaku yang menjurus ke arah pornografi. Sementara film animasi kartun Doraemon banyak disoroti karena memanjakan tokoh Nobita dengan hal-hal yang bersifat instan. Ini menyebabkan tokoh Nobita menjadi sosok anak yang malas dan kurang mandiri, selalu mengandalkan Doraemon dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Perilaku kedua tokoh kartun tersebut, dikhawatirkan pihak orangtua bisa memberi pengaruh negatif bagi perkembangan anak.

Kembali pada Naruto, pada dasarnya film ini memang cukup menarik. Bercerita tentang petualangan seorang bocah dari perkampungan ninja bernama Konoha. Film animasi kartun ini menampilkan hal yang berbeda dari sosok ninja pada umumnya. Tokoh-tokoh ninja dalam kisah Naruto tampil lebih terbuka, fashionable, lepas dari mainstream figur ninja klasik yang cenderung berpenutup wajah dan misterius. Begitu pula dengan persenjataan. Kalau ninja klasik banyak mengandalkan kepiawaian dalam memainkan jurus samurai, tombak dan senjata rahasia, maka Naruto dan kawan-kawan digambarkan lebih hebat dari itu. Mereka tidak lagi tergantung pada senjata konfensional karena memiliki kesaktian luar biasa.

Dengan menggunakan teknis animasi modern, ilmu-ilmu yang ditampilkan menjadi tampak hebat, dramatik, dan heroik. Wajar apabila banyak disukai oleh anak-anak. Tapi, di lain sisi, harus diakui, sepanjang film ini selalu tak lepas dari adegan kekerasan. Pertempuran yang tak jarang berujung pada pembunuhan, selalu menjadi pilihan dalam menyelesaikan setiap masalah, yang diangkat sebagai inti cerita. Tidak berlebihan apabila orangtua menjadi khawatir.

Bila kita cermati, sebenarnya memang banyak film animasi kartun di televisi yang menampilkan adegan kekerasan. Ironisnya, animasi kartun di televisi bagi sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai film anak-anak. Padahal kita tidak tahu, film impor tersebut di negara asalnya apakah memang jelas-jelas untuk konsumsi anak-anak, atau tidak?

Sebagai contoh, film animasi kartun ‘Tom and Jerry’ yang populer dan sangat digemari oleh anak-anak. Banyak orangtua yang merasa aman-aman saja dan membiarkan buah hati mereka menonton animasi kartun tanpa perlu mendampinginya. Padahal, film animasi karya duo animator William Hanna dan Joseph Barbera ini bila diperhatikan sarat dengan adegan kurang terpuji. Film kartun legendaris yang pertama kali diproduksi tahun 1940 ini, hampir di setiap penayangannya tampil penuh kekerasan maupun keisengan yang cenderung ekstrem. Perseteruan abadi tokoh kucing dan tikus ini selalu diwarnai dengan upaya saling mengalahkan dengan melakukan pemukulan, penusukan, pembakaran, jebakan, peledakan, penyiksaan terhadap masing-masing tokoh maupun perusakan materi seperti melempar piring, membanting gelas dan lain sebagianya. Meski semua itu dikemas dalam balutan humor, sehingga tampak jenaka, namun bagi anak-anak yang belum bisa berpikir panjang bisa jadi apa yang diperagakan oleh tokoh Tom dan Jerry dianggap sebagai legalitas bagi mereka untuk melakukan hal serupa dalam pergaulan sehari-hari.

Lalu bagaimana seharusnya? Film animasi yang bagaimana yang benar-benar ideal untuk anak-anak? Memang sulit untuk menemukannya. Tapi tak menutup kemungkinan, bahwa dampak negatif yang selalu dikhawatirkan masyarakat atas film kartun animasi televisi terhadap anak, bisa diminimalisir.

Misalnya; (satu); ada pelabelan atau pengkategorian yang jelas dan tegas dari KPI atau lembaga terkait terhadap film animasi kartun televisi, apakah untuk anak-anak, remaja, dewasa, atau segala usia; (dua), pihak LSF lebih ketat lagi dalam melakukan sensor; (tiga), orangtua menyempatkan waktu untuk selalu mendampingi anak-anak saat menonton film animasi kartun, dan siap memberikan penjelasan seperlunya apabila ada adegan yang tak pantas untuk anak-anak; (empat), komitmen pihak televisi untuk memproduksi film animasi kartun bernuansa budaya lokal, sekaligus sebagai upaya memberdayakan dan mengakomodasi potensi animator dalam negeri.

Mengingat dewasa ini ilmu dan teknik animasi banyak diajarkan secara akademis di perguruan tinggi seni maupun teknik informatika, maka anak bangsa yang handal dan potensial membuat film animasi cukup melimpah. Banyak cerita rakyat dan kisah-kisah budi pekerti yang bisa diaktualisasikan kembali menjadi animasi kartun televisi, sehingga kita tidak dijajah produk film impor, dan tanpa disadari dipaksa untuk permisif terhadap budaya asing melalui setting, istiadat dan perilaku para tokohnya yang belum tentu sesuai dengan budaya Indonesia.

Joko Santoso SSn, Alumnus Diskomvis ISI Yogyakarta, penggemar film kartun.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 16 Pebruari 2008

Minggu, 27 April 2008

KERETA HANTU MANGGARAI (2008)

GENRE : Drama Horor Misteri
PEMAIN : Sheila Marcia Joseph, Melvin Iim, Stefanie Hariadi, Nadila Ernesta, Rina Hasim, Gianina Emanuela, Fendi Trihartanto
SUTRADARA : Nayato Fio Nuala
PENULIS NASKAH : Ery Sofid
PRODUSER : Gope T. Samtani, Subagio Samtono
RUMAH PRODUKSI : RAPI FILMS
DURASI : 89 menit
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 30 April 2008
SINOPSIS :

Kakak beradik Rossa (Sheila Marcia) dan Emily terjebak dalam sebuah pertengkaran, sikap egois dan keras kepala yang dimiliki Emily ternyata membuat Rossa lepas kontrol, ia pun mengusir adik kandungnya tersebut dari rumahnya. Emily pun pergi ke Bogor untuk menemui tantenya.

Ternyata Rossa tidak pernah bertemu dengan Emily sejak malam pertengkaran itu. Dalam kebingungan, Rossa menceritakan semua kejadian kepada sahabatnya, Tari yang kemudian menaruh curiga, bahwa Emily dibawa pergi oleh kereta hantu. Meski tidak pernah percaya, Rossa mengikuti ajakan Tari untuk menemui Bobby, orang yang menjalankan situs ‘Dunia Gaib’ dan sangat terobsesi dengan kereta hantu. Konon, kekasih Bobby meninggal secara tragis akibat naik kereta hantu.

Bobby mengajak Dody dan Peggy untuk menaiki kereta hantu dibantu oleh Ki Anom, seorang paranormal. Di stasiun Manggarai mereka melakukan ritual. Setelah muncul, mereka akhirnya menaiki kereta hantu tersebut. Berbagai peristiwa mengerikan terjadi selama mereka di atas kereta hantu. Akhirnya, mereka selamat berkat pertolongan Ki Anom.

Apa yang terjadi di dalam kereta hantu rupanya terus meneror dan mengikuti mereka satu persatu, terutama sosok hantu yang paling mengerikan. Satu persatu mereka tewas dan Rossa juga kerap mengalami penampakan. Rossa akhirnya terpaksa meminta Tari untuk bertemu kembali dengan Bobby. Bobby kembali membantu Rossa mencari Emily yang hilang diatas Kereta Hantu dengan bantuan Ki Anom. Dapatkah mereka menemukan Emily?

"Lost in Love", Persembahan Terbaru Rachmania Arunita

Jakarta-RuangFilm. Setelah Eiffel I’m In Love, yang sukses di pasaran, Rachmania Arunita kembali ingin mengangkat karyanya berjudul Lost in Love ke layar lebar. Novelnya telah di rilis 2007, dan kini penulis yang akrab dipanggil Nia ini, untuk pertama kalinya terjun langsung menjadi penulis skenario sekaligus sutradara dari karya terbarunya.

Film ini memberi kesempatan pada talent–talent muda untuk unjuk gigi. Masa produksi film ini berlangsung selama 24 hari di Perancis dan 3 hari di Indonesia, yang diperankan oleh Pevita Pearce (sebagai Tita), Richard Kevin (sebagai Adit), Arifin Putra (sebagai Alex). Film ini juga didukung oleh para pemain lain, seperti George Rudy, Barry Prima, Adrian Subono, Chrisye Subono.

Dengan mengambil setting gambar 80 persen pesona kota Paris yang romantis, Lost In Love menelan biaya tidak sedikit. “Budget yang digunakan kurang lebih mencapai belasan milyar,” kata Nia, saat ditemui pada press conference film ini di Café F Bar, EX Plasa, Jakarta. Nia juga mengungkapkan, bahwa kru film ini memakai 25 orang tenaga dari Perancis. Tidak ketinggalan, grup band Tangga yang turut mempersembahkan album ke-3 nya untuk menjadi soundtrack film ini.

Semoga film ini dapat mengikuti kesuksesan Eiffel I’m In Love yang banyak diminati masyarakat dan sanggup bersaing ditengah maraknya kancah perfilman dalam negeri. Lost in Love akan diputar pada 22 Mei 2008 di bioskop–bioskop kesayangan Anda. (Nur Widyatmo)

"Kalau Cinta Jangan Cengeng", Saat Aktor Komedi Bermain Drama

Jakarta-RuangFilm. Ingin tahu bagaimana jika seorang aktor komedi harus bermain serius, maka Anda dapat menunggu rilis film Kalau Cinta Jangan Cengeng, produksi SinemArt Pictures. Diluar kebiasaan para pemain film ini justru merupakan orang yang dikenal lucu dan kocak, tengok saja nama Ringgo Agus Rachman, Jojon dan Vincent “Club Eighties”.

Monty Tiwa, sutradara yang juga memulai debut genre drama pertamanya lewat film ini mengungkapkan, bahwa sejak awal ia sangat tertantang untuk membuat film drama dan kebetulan Ringgo yang menjadi pemeran utamanya juga memiliki keinginan sama. “Saya memang spesialisasi di genre komedi, jadi drama merupakan tantangan baru buat saya,” ujarnya.

Sementara, Ringgo mengaku sangat senang dengan peran ini. “Terimakasih untuk Mas Monty yang selalu ngasih gue peran-peran tidak terduga, buat gue ini merupakan anugerah sekaligus tantangan,” ujarnya. Meski demikian, ia juga mengaku cukup terbebani dalam menyelami karakternya di film ini.

“Jujur aja, sampai sekarang, gue takut kepekaan gue untuk setiap scene yang gue peranin nggak dapet aja, nggak keluar seperti yang diinginkan,” tambah aktor yang melejit lewat film komedi Jomblo tersebut.

Kalau Cinta Jangan Cengeng bercerita mengenai kehidupan seorang aktor, Boy (Ringgo), yang dihantui rasa bersalah karena telah menabrak sebuah keluarga, yang mengakibatkan 2 orang tewas, dan 1 orang anak yang mengalami luka berat. Saat itu Boy sedang dalam pengaruh narkoba. Rasa bersalahnya itu ia tebus dengan menjadi seorang Duta Anti Narkoba, yang memberikan penyuluhan di panti-panti rehabilitasi.

Saat sedang berkampanye itulah secara tidak sengaja Boy dipertemukan dengan korbannya, Yani, yang sekarang telah menjadi penghuni panti rehabilitasi. Untuk menebus rasa bersalahnya, ia mencoba membantu Yani sembuh dari ketergantungan narkoba. Tapi, apakah semudah itu proses yang harus Boy jalani ? Apakah yang kemudian terjadi di antara mereka berdua?

Film ini juga merupakan debut layar lebar untuk Marshanda, aktris muda yang banyak tampil dalam sinetron tanah air. (Rep:Musashi, Foto: Tonny)

Sinemart Gaet Hanung dan Aming dalam “Doa Yang Mengancam”

Jakarta-RuangFilm. Usai dikabarkan sibuk dalam rencana produksi film Ketika Cinta Bertasbih, Sinemart Pictures yang belum menelurkan satu film pada kuartal pertama 2008 ini menggaet Hanung Bramanto di film religi. Film yang rencananya akan dibintangi oleh Aming dan Titi Kamal serta beberapa aktor senior seperti Deddy Sutomo dan Nani Wijaya.

Dini Suryani, PR dan Promotion SinemArt mengungkapkan, bahwa film ini merupakan satu dari rencana tujuh film yang siap di produksi oleh SinemArt Pictures. “Jadi, sejak Mei nanti kita akan mempersiapkan sekitar tujuh film, Doa Yang Mengancam akan menjadi film pertama yang mulai di produksi.”

Ide cerita berasal dari sebuah cerita pendek yang kemudian penggarapan skenarionya akan dipercayakan kepada Jujur Prananto (Petualangan Sherina, Ada Apa dengan Cinta). Ceritanya berkisar seputar Madrim yang sukses menikahi Leha dengan berbekal rayuan maut dan kehidupan mewah di Jakarta. Sayangnya, kenyataan berkata lain, Madrim yang hanya buruh bongkar muat di pasar induk, tak kuasa lagi mempertahankan Leha. Istrinya itu minggat dari rumah!

Ditengah kemiskinan dan penderitaan hatinya, Madrim mengadu pada Kadir, lelaki penjaga mushola kecil. Kadir pun menyarankan apa yang disarankan hampir setiap orang tua kepada anaknya, petuah lama yang berbunyi; bekerja keras diiringi doa. Dan, Madrim pun kembali giat bekerja, dan terus berdoa di mushola Kadir. Sayangnya, kehidupan Madrim tak kunjung membaik, pun Leha semakin tak berkabar berita. Kekesalan semakin menumpuk di dada Madrim, dan dalam salah satu doa terakhirnya, Madrim pun mengancam TUHAN!

Dalam press rilis yang dikeluarkan oleh Fajar Nugross, Line Produser dari Dapur Film Community, proses syuting yang direncanakan selama 20 hari akan dimulai sekembalinya Hanung dari umroh pada 24 April mendatang. Direkam diatas pita Kodak 35 mm dan kamera 535, dengan lokasi hampir seluruhnya di seputaran Jakarta dan Depok. Hampir seluruh tim produksi Ayat-Ayat Cinta dan Get Married terlibat dalam produksi Doa Yang Mengancam, mulai dari Director of Photography Faozan Rizal, Costume Designer Retno Ratih Damayanti, serta sound, Adimolana, sementara Art Director dipercayakan pada Oscar Firdaus. (Musashi)

Minggu, 20 April 2008

THE SHAMAN (2008)

GENRE : Horor Kriminal Thriller
PEMAIN : Oka Antara, Farah Debby, Kamidia Radisti, Kemal Vivaveni, Vicky Notonegoro, Kemal Vivaveni, Piet Pagau, Julia Perez, Dirly Idol
SUTRADARA : Raditya Sidharta
PENULIS NASKAH : Aria Bima
PRODUSER : Wailan Menayang & Raditya Sidharta
RUMAH PRODUKSI : Indika Entertainment
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 22 Mei 2008


SINOPSIS :

Dikisahkan seorang dokter muda bernama Ryan (Oka Antara) ditugaskan di sebuah klinik di sebuah desa yang dekat dengan Sendawar, Kutai Barat. Beberapa kejadian aneh menghampirinya tak lama setelah ia berdiam di desa itu. Penampakan seorang gadis dengan wajah penuh luka, orang – orang dengan luka di perut seperti dioperasi hingga hilangnya beberapa penduduk secara misterius membuat Ryan makin tersudut. Ditambah lagi dengan sikap penolakan beberapa tokoh terkemuka di desa tersebut.

Menyadari kondisi yang tak menguntungkan, Ryan mengundang 2 orang sahabatnya, Deny (Kemal Vivaveni) dan Hasan (Vicky Nitinegoro). Sayangnya kehadiran 2 sahabatnya ini tak membawa pengaruh positif. Pengalaman mendebarkan dan tragedi malah menimpa mereka di tengah belantara kelam hutan Kalimantan.
WEBSITE :


REKOMENDASI :

Film ini melibatkan make up effect dari Orlando Bassi yang telah pengalaman terlibat di trilogi Lord of the Rings, Pirates of the Caribbean, Harry Potter. Sering bekerjasama dengan Indika dan karyanya terakhir dapat anda lihat dalam Film Horor (2007) produksi Indika.

Sabtu, 19 April 2008

"Ketika Cinta Bertasbih"; SinemArt Berangkatkan Tim ke Mesir

Jakarta-RuangFilm. Menindaklanjuti keinginan besar penulis novel Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik), rumah produksi SinemArt Pictures memberangkatkan tim ke Mesir untuk melakukan survei lokasi dan mengurus perizinan yang diperlukan pada Selasa, (15/04). Ikut dalam tim antara lain Kang Abik, Imam Tantowi (penulis skenario), Chaerul Umam (sutradara), Hendriarto (Produser), Ahmad Munif (Manajer/Adik Kang Abik), dan tim sebanyak 20 orang.

Adapun agenda lengkap selama 10 hari di Cairo antara lain, bertemu Duta Besar RI untuk Cairo, bertemu mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Cairo, Dewan Film Cairo, salah satu Production House di Cairo, Agency / Talents Management, Rental Equipment, laboratorium film, dan lain-lain. Juga menjajaki tempat-tempat yang disebutkan dalam novel, seperti pantai Alexandria, kampus Al-Azhar, pasar tradisional, dan lain-lain.

Chaerul Umam mengungkapkan, bahwa keberangkatan tersebut merupakan wujud keseriusan tim produksi untuk dapat menghadirkan suasana yang sesuai dengan cerita dalam novel. "Targetnya ya menemukan lokasi yang sesuai skenario dan cerita dalam novel. Jadi, keberangkatan kami merupakan ikhtiar untuk dapat menghadirkan suasana asli seperti dalam novel (KCB 1), karena 80% setting tempatnya berada di Kairo," ungkapnya.

Lebih lanjut, sutradara Ramadhan dan Ramona serta Titian Rambut Dibelah Tujuh ini memaparkan, bahwa selain persoalan birokrasi, perizinan dan pemilihan lokasi, tim juga akan melihat dan memilih studio/rumah produksi lokal yang dapat diajak bekerja sama sesuai kebutuhan. Karena menurut peraturan pemerintah Mesir, proses syuting harus melibatkan studio/rumah produksi lokal. "Yah, kita juga coba ngecek equipment yang dibutuhkan untuk proses nantinya, karena meski bisa saja membawa peralatan dari tanah air tapi kabarnya standar yang dipakai disana lebih bagus dan yang pasti lebih praktis."

Ketika Cinta Bertasbih merupakan film kedua yang diadaptasi dari novel laris karya Habiburrahman El Shirazy, setelah sebelumnya Ayat Ayat Cinta. (Musashi)

Kamis, 17 April 2008

Perjuangan Hidup di Film “Mas Endang” Karya Sutradara Jepang

Jakarta-RuangFilm. Banyak orang yang ingin mengetahui, dan bertambah meski hanya satu orang. Tentang kematiannya yang penuh keberanian. Tentang anak muda asal desa Ender di Cirebon, Jawa Barat, yang pergi ke Jepang dengan penuh impian, meninggal dalam usia muda di Jepang. Agar kematiannya yang tragis dan mengharukan tidak dilupakan, di kemas dalam film dokumenter berjudul Mas Endang (2008) karya Takahiro Murasawa, di Japan Foundation, Jakarta, pada Sabtu (29/3) siang.

Film berdurasi sekitar satu jam tersebut berawal dari dua siswi sekolah menengah pertama yang bermain dan berenang di pantai di Pulau Kyuushu tengah terseret dan tenggelam ombak yang ganas. Kemudian, Endang Aripin (21), pemuda Indonesia yang tengah belajar praktek tentang penangkapan ikan laut milik Profektur Hyuga Miyazaki memberanikan menceburkan diri ke tengah laut untuk menolong dua siswi asal Jepang yang terseret ombak ganas.

Tak disangka, Endang tewas tersapu gelombang dan tenggelam pada hari itu juga (12/08/2007). Namun, dua siswi tersebut selamat. Kemudian, regu penyelamat kelautan Jepang berupaya mengangkat tubuh Endang dengan disaksikan puluhan warga Jepang yang menyaksikan di pinggir pantai.

Selain upaya pertolongan dari regu penyelamat, film tersebut memberi sejumlah kesaksian dari orang-orang terdekat Endang. Beberapa komentar tak hanya datang dari keluarganya di desa, namun rekan-rekan warga asli Jepang tempat Endang belajar menuturkan pengalaman manis semasa dia hidup. Dimata pengajar dan rekan-rekannya di Jepang, Endang Aripin kerap disanjung dan dipuji karena pekerjaannya yang disiplin, tidak bosan bekerja keras dan tidak mengenal batasan dalam bergaul.
Selain memutar film, ada pameran sejumlah foto kenangan, surat pribadi dari dua siswi Jepang untuk Endang, kekasihnya dan tulisan-tulisan artikel dari surat kabar Jepang yang memberitakan ‘perjuangan’ Endang. (Ceppy Febrinika Bachtiar)

KUN FAYAKUUN (2008)

GENRE : Drama Keluarga Religius
PEMAIN : Agus Kuncoro, Desy Ratnasari, Zaskia A. Mecca, Andre Stinky, Opick
SUTRADARA : H. Guntur Novaris
PENULIS NASKAH : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
PRODUSER : H. Yusuf Mansur, H. Guntur Novaris
RUMAH PRODUKSI : PUTAAR PRODUCTION
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 17 April 2008
SINOPSIS :
Ardan (Agus Kuncoro) seorang tukang kaca keliling. Hidupnya sangat sederhana, tetapi ia tetap gigih berjuang, sabar, tabah dan selalu ikhlas. Apapun cobaan diberikan kepadanya, itikadnya tetap bulat untuk mewujudkan impian untuk menjadikan keluarganya keluar dari himpitan kemiskinan. Ingin pula mengganti gerobaknya dengan sebuah kios.

Beruntung, Ardan mempunyai seorang istri (Desi Ratnasari) yang solehah, setia, taat kepada suami dan Tuhannya. Dia juga tidak pernah luput mendoakan dan menanti dengan setia kedatangan Ardan sepulangnya dari berjualan kaca keliling. Senyumannya sangat khas untuk membahagiakan hati Ardan. Tutur katanya pun sangat bijak dihadapan kedua buah hati mereka. Hingga ketika keyakinan itu berada pada titik nadir, ternyata sesuatu terjadi pada keluarga tersebut dari arah yang tidak terduga.
WEBSITE :
http://www.kunfayakunthemovie.com/
REKOMENDASI :

Film yang berangkat dari ide cerita H. Yusuf Mansyur atau yang biasa dikenal dengan Ustadz Mansyur, seorang ulama yang cukup terkenal.

THE TARIX JABRIX (2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Changcutters, Carissa Puteri, Francine Roosenda, Ariyo Bayu, Andrew, Edi Brokoli, Iga Mawarni, Sam Bimbo
SUTRADARA : Iqbal Rais
PENULIS NASKAH : Hilman Hariwijaya
PRODUSER : Chand Parwez Servia
RUMAH PRODUKSI : KHARISMA STARVISION PLUS & DAPUR FILM
DURASI : 95 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 17 April 2008
SINOPSIS :

Caca Sutarya A.K.A Cacing (Tria Changcut, Vokalis The Changcuters), yang enerjik, ingin menjadi anggota The Road Devil, geng motor paling brutal dan ditakuti di Kota Bandung. Tapi, ia tidak sampai hati untuk melakukan ujian yang diberikan karena tidak sesuai dengan hati nuraninya

Akhirnya, ia mengajak teman-teman dekatnya Dadang Modip (Drummer The Changcuters), Coki & Ciko (Guitar The Changcuters) serta Mulder (Bassist The Changcuters). Mereka membentuk geng motor dengan nama The TariX JabriX yang nongkrong di Bengkel Sugema milik Pak Rohim (Sellen Fernandez), Ayah Dadang. Seorang cewek magang di bengkel itu, namanya Mayang (Francine Roosenda). Teman-teman Dadang naksir sama Mayang. Sementara, Cacing sedang mendekati Callista (Carissa Putri), primadona sekolah

Tapi, Callista sering dijemput cowoknya, Valdin (Andrew), temen kakaknya, Max (Ario Bayu) pentolan The Smokers, Geng Motor Gede. Diam-diam Callista menaruh hati pada Cacing yang dianggap lucu, menyenangkan dan enak diajak ngobrol

Kedekatan Callista dan Cacing membuat hubungan Callista dan Valdin renggang, Valdin tidak terima. Akhirnya, The TariX JabriX berseteru dengan The Smokers. Cacing memberitahu Callista, bahwa ada anak buah kakaknya yang membawa narkoba. Cacing dkk berinisiatif untuk membongkar kasus ini, setelah Callista mengatakan bahwa The Smokers adalah geng motor yang bersih.

Niat baik The TariX JabriX untuk membongkar kasus ini lagi-lagi mendapat halangan dari Valdin dan Max. The Smokers merasa, bahwa Cacing hanya cari gara-gara. Kedua geng ini berseteru, mereka siap tawuran meski jumlah The Smokers lebih unggul dan persiapan Cacing hanya satu hari. Berhasilkah Cacing dan The TariX JabriX melawan tantangan The Smokers?

NAMAKU DICK (2008)

GENRE : Drama Komedi Roman/Percintaan
PEMAIN : Tora Sudiro, Marissa Nasution, Slamet Rahardjo, Davina Veronica, Maria Agnes, Indra Bekti, Richa Novisha, Arie K. Untung
SUTRADARA : Teddy Soeriaatmadja
PENULIS NASKAH : Teddy Soeriaatmadja
PRODUSER : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
RUMAH PRODUKSI : MD PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Dewasa (18+)
TANGGAL RILIS : 24 April 2008
SINOPSIS :

Seorang bocah bernama Bama (11 thn) yang bergigi kawat dan berkaca mata tebal naksir dengan Tiara (10), gadis cantik dikelasnya. Segala hal dicoba untuk menarik hati gadis pujaannya tersebut, namun selalu diacuhkan oleh Tiara. Bama senyum, dibalas dengan senyum. Sinis, semua perbuatan baik yang dilakukan Bama, selalu dibalas dengan perbuatan jahat, hingga akhirnya surat cintanya harus didibaca didepan kelas oleh ibu guru, saat itulah Tiara marah dan mengeluarkan kata-kata yang selalu diingatnya, “Gue gak akan pernah suka sama elo!”

Kini, Bama (Tora Sudiro), sudah menjadi arsitek lajang yang sukses, dikenal sebagai cowok arogan. Bama merasa gampang mendapatkan perempuan dimana saja dan kapan saja. Saat karir Bama sedang naik, dia mengencani banyak perempuan. Ada Agnes yang manja dan matre, Tina yang possesive tapi jago taekwondo, dan Dewi yang sensitive tapi juga temperamental. Hingga suatu hari Bama bertemu Tiara, cinta masa lalunya. Bama belum bisa melupakan Tiara. Saking pede-nya dia bertaruh dengan teman-temannya, bahwa ia bisa membuat Tiara jatuh cinta lagi padanya dalam waktu 24 jam.

Dewi, yang merasa sakit hati menyumpahi agar ‘barang’-nya Bama, yang bernama Dick, bisa berbicara. Tentu saja hal ini membuat Bama panik. Suatu hari ia bertemu seorang supir taksi yang menyuruhnya agar secara tulus menyatakan cinta pada Tiara dan sekaligus memutuskan pacar-pacar selingannya agar tidak lebih banyak menimbulkan sakit hati. Ternyata, memutuskan cewek-cewek itu tidak semudah membalikkan tangan. Berbagai masalah lagi harus dihadapi Bama, demi membuat ‘Dick’ kembali normal

WEBSITE :
http://www.namakudick.com

KARMA (2008)

GENRE : Horor Thriller
PEMAIN : Dominique Agisca Diyose, Joe Taslim, H.M. Damsyik, Jonathan Mulia, Henky Solaiman, Verdi Solaiman, Jenny Chang, Jonathan Mulia Waluyo, Leny Jaya Dewi, Adi Kurdi, Lucy Roswita, Maria Glenon, Jaya Suprana
SUTRADARA : Allan Lunardi
PENULIS NASKAH : Elvin Kustaman (ide cerita), Salman Aristo (Skenario)
PRODUSER : Yeyet Sugriyati
RUMAH PRODUKSI : CREDO PICTURES
DURASI : 90 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 24 Juli 2008
SINOPSIS :
Kisah tentang keluarga Guan yang aneh dan misterius. Tidak ada satupun perempuan dalam keluarga itu. Thiong Guan (HIM Damsyik) memiliki anak laki-laki satu-satunya, Philip (Henky Solaiman). Phillip memiliki dua anak laki-laki hasil dari dua perkawinan yang berbeda, bernama Martin (Verdi Solaiman) dan Armand (Joe Taslim). Karena suatu alasan, Armand memutuskan keluar dari rumah Guan dan studi ke Australia.

Di Australia, Armand bertemu Sandra (Dominique) yang hidup dengan keluarganya di sana. Mereka jatuh cinta dan Sandra hamil di luar nikah. Sandra diusir oleh keluarganya. Armand mengajak Sandra pulang ke Indonesia dan menikah. Mereka harus tinggal sementara di rumah keluarga Guan hingga Armand dapat memulihkan bisnis keluarganya kembali.

Kedatangan Armand dan Sandra yang tengah hamil disambut dengan lemparan gelas oleh calon kakek mertuanya. Berlanjut dengan kejadian-kejadian aneh muncul sejak malam pertama Sandra tinggal di rumah keluarga calon mertuanya itu. Suara gemerincing gelang kaki yang membuat bulu kuduknya berdiri di tengah malam, penampakan-penampakan sosok wanita berpakaian Cina kuno dan suara-suara yang menyuruhnya pergi dari rumah itu terus menerus menterornya.

Dari omongan-omongan pembantu dan orang-orang yang pernah berhubungan dengan keluarga Guan akhirnya menyadarkan Sandra, bahwa setiap perempuan yang masuk dalam keluarga Guan akan mendapat celaka. Namun, karena cintanya pada Armand dan keadaanya yang tengah hamil, Sandra pun bersikeras untuk tetap tinggal dan mencari cara untuk menghentikan karma yang ada dalam keluarga Guan.

WEBSITE :
http://www.credopictures/karma
REKOMENDASI :

Credo Pictures (PT. Credo Cine Arts) adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Elang Perkasa Film yang telah berdiri sejak 1972.

Elang Perkasa Film bermula sebagai perusahaan yang memproduksi film layar lebar di tahun 70’an sampai awal 90’an (Cinta Pertama, Arini, Lupus, Ramadhan dan Ramona).

Perubahan pada industri film nasional di awal tahun 90’an membuat Elang Perkasa Film beralih menjadi perusahaan rental film equipment yang sekarang menjadi perusahaan rental terbesar di Indonesia. Selain itu PT. Elang Perkasa Film juga menaungi dua perusahaan lain yang juga bergerak di bidang post production yaitu Mitra Film Laboratory dan Digital Arts Pro

LOST IN LOVE (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Pevita Pearce, Richard Kevin, Arifin Putra, Adrian Subono, Arinda Gita, Barry Prima, George Rudy, Chrisye Subono
SUTRADARA : Rachmania Arunita
PENULIS NASKAH : Rachmania Arunita
PRODUSER : Rachmania Arunita
RUMAH PRODUKSI : Itrema (PT. INDONESIA TREND MAESTRO)
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 22 Mei 2008
SINOPSIS :

Berawal dari kekecewaan Tita pada semua orang yang menganggapnya sebagai anak kecil dan manja. Dia pun dikhianati oleh Adit dengan sikapnya yang tidak berubah, tetap dingin, dan ketus. Tita semakin kesal karena Adit pun memiliki penilaian yang sama seperti kebanyakan orang.

Suatu ketika, Tita memutuskan pertunangan dan hubungan dengan Adit. Dia merasa sudah saatnya hidup mandiri tanpa ada seorang pun yang menjaga atau melarangnya berbuat apapun. Tita ingin membuktikan kalau dirinya sanggup hidup sendiri tanpa orang lain.

Hingga akhirnya dia memberanikan diri melakukan petualangan di kota Paris seorang diri. Tetapi, belum apa-apa, Tita malah tersesat di tengah-tengah kota yang dia tidak kenal. Namun, tak disangka-sangka dia bertemu dengan Alex, mahasiswa asal Thailand yang kuliah di Paris.

Dapatkah Tita mempercayai Alex untuk memandu petualangannya selama di Paris? Akankah Tita kembali menemukan jalan pulang dan kembali mendapatkan cintanya?

WEBSITE :
http://www.lostinlovethemovie.com/
REKOMENDASI :

Lost In Love, merupakan sekuel dari film Eiffel I'm in Love yang sempat menduduki box office film nasional dan sangat digandrungi para remaja.

Samuel Rizal dan Shandy Aulia adalah pemeran karakter Adit dan Tika di film tersebut, namun dalam Lost in Love karakter tersebut diperankan oleh Richard Kevin (Get Married) dan Pevita Pierce (Denias, Senandung di Atas Awan).

Rachmania Arunita masih menjadi penulis skenario kedua film tersebut yang sebenarnya di angkat dari novel berjudul sama karyanya.

KERETA SETAN MANGGARAI (2008)

GENRE : Drama Horor
PEMAIN : Vera Lasut, Ocke Mulyawan, Ferry Agustian, Nelly Yustikarini, Renaldo Thompson
SUTRADARA : Nanang Istiabudi
PENULIS NASKAH : Kumar Pareek, Dhiyute
PRODUSER : Sagar Mahtani
RUMAH PRODUKSI : MM CREATIONS
DURASI : 100 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 18 Maret 2008
SINOPSIS :

Key, Fifi, Dado, Rey dan Fajar merencanakan sebuah liburan yang mengasyikkan di Bandung, namun perjalanan mereka sedikit terhambat, karena Dado harus mencari kabar dua orang sepupunya yang tak kunjung pulang selepas berlibur ke Bogor. Raut khawatir yang ditunjukkan oleh Om Dado saat mengatakan, bahwa kedua sepupunya telah pulang sejak semingu lalu membawa mereka ke dalam sebuah pencarian yang awalnya terlihat mudah.

Perjalanan membawa mereka ke sebuah jalan buntu yang menyesatkan, hingga kemudian kejadian aneh mulai bermunculan satu demi satu, rumah tua ditengah hutan, kakek dan cucunya yang misterius hingga kecelakaan yang menyebabkan mobil mereka tertabrak kereta. Berusaha mencari pertolongan, mereka pun berlari menyusuri rel menuju stasiun terdekat. Lelah dan panik menyebabkan mereka melupakan semua pesan dan cerita dari Om-nya Dado untuk tidak naik kereta pada malam jum’at. Merekapun naik kereta yang kebetulan sedang berhenti distasiun tersebut, kereta terakhir menuju Jakarta.

Rasa aman yang sempat melingkupi mereka berubah drastis saat satu demi satu mulai merasakan gelagat aneh yang ditunjukkan oleh para penumpang kereta, hingga ketika mereka sadar, bahwa kereta ini tak jua berhenti di beberapa stasiun. Berjuang untuk bisa bertahan, kebersamaan mereka pun dipertaruhkan karena untuk bisa keluar salah satu dari mereka harus menjadi tumbal.

WEBSITE :
http://www.keretasetanmanggarai.com/