Jumat, 04 Juli 2008

Nonton Film Sang Murobbi yuk!

Kamis, 26 Juni 2008
Kemarin malam, beberapa teman dari Majelis budaya Rakyat
(MBR) bertemu kembali. Agenda pertemuan kali ini membahas, apakah
Film Sang Murabbi akan diputar terlebih dahulu di bioskop atau
dalam bentuk VCD/DVD. Setelah mempertimbangkan beberapa hal, hampir
bisa dipastikan Film Sang Murabbi : Mencari spirit Yang Hilang,
tidak akan diputar di bioskop terlebih dahulu.

Apa kendala utamanya? Jelas masalah dana. Karena jika Film Sang
Murabbi akan diputar di bioskop membutuhkan dana yang besar.
Angkanya sedikit di bawah Satu eM (Hmmm.. saya menulis angka ini
dengan menghela nafas yang cukup dalam). Jika tidak ada investor
yang berani berjihad untuk dakwah, yang tidak hanya memikirkan
keuntungan materi semata, mana bisa kami mendapatkan biaya untuk
memblow up Film Sang Murabbi dari format Digital menjadi format
Layar lebar.

Lalu, terobosan apa yang bisa dilakukan? Saya dan teman-teman
bersepakat, kepada Ikhwan wal akhwat fillah rahimmakumullah yang
berminat untuk menonton Film Sang Murabbi, kami menawarkan untuk
membeli VCD/DVD Film Sang Murabbi secara indent atau memesan
terlebih dahulu. Harga yang kami tawarkan ;

Untuk VCD sebesar Rp.30.000,-
Sedangkan untuk DVD sebesar Rp. 60.000,-
(Mudahan-mudahan ini tidak terlalu mahal, ya...)

Saya membayangkan, jika saja ada 40.000 keping VCD yang terjual atau
20.000 keping DVD yang terjual, Insya Allah, Film Sang Murabbi akan
bisa diproses agar dapat diedarkan di bioskop. Mimpi? Bukan! Ini
hanyalah doa dan harapan agar ada perluasan dakwah melalui media
film. Semoga Allah memudahkan jalan dan meridhoi niat baik ini. Amin.

Lalu bagaimana cara indent atau memesannya?

Ikhwan wal akhwat fillah, jika antum/anti memang berniat untuk
membeli, dapat memesannya melalui :

E-mail : majelisbudayarakyat @yahoo.com

atau via telefon/sms ke :

Muhammad Yulius (KetUm MBR) - 0812 845 4632
Ridwan (Bagian Pengembangan Iqro Islamic centre) - 0812 954 5811
Zul Ardhia (PJ Film Sang Murabbi) - 0818 74 11 80

Setelah memesan, nanti antum/anti akan kami hubungi mengenai tekhnis
pembeliannya. Dan setiap pemesan akan kami tulis nama dan kota asal
serta jumlah pemesanan, sehingga akan terdata berapa jumlah VCD/DVD
yang telah dipesan.

Demikianlah, ikhwan wal akhwat fillah rahimmakumullah. ..
Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk selalu tetap istiqomah
di jalan dakwah ini... Amin... Allahuma Amin...

Jumat, 13 Juni 2008

Mengaku Rasul: Sesat

Sejak 5 juni lalu sebuah film religi baru sudah tayang, Mengaku Rasul. Mengaku Rasul ini berangkat dari banyaknya ajaran sesat dimana pemimpin ajaran itu mengaku sebagai rasul baru yang diutus untuk melakukan penyucian aqidah penganutnya. Inilah yang terjadi pada Guru Samir (Ray Sahetapi). Lewat padepokannya, Guru Samir memanfaatkan agama untuk meraih harta dan kekuasaan.

Dalam film ini juga, diceritakan Guru Samir tengah berdiri di atas mimbar mushalla, berceramah dengan penuh membara di hadapan santri-santrinya. “Kalianlah manusia yang terpilih oleh Allah, untuk menjadi ummatku. Sebagaimana ummat rasul-rasul terdahulu, kalian semua akan masuk surga bersamaku. Alhamdulillah! Sambutlah jalan yang terbuka lebar menuju pintu surga Allah!”

Sementara itu, di luar mushalla warga kampung sekitar datang berbondong-bondong, menggenggam obor dan bahan bakar. Dengan wajah penuh amarah-atas segala kesesatan ajaran Guru Samir- warga membakar mushalla beserta seisinya. Santri-santri histeris, berlarian keluar dengan badan terbakar api. Sedangkan Guru Samir tidak bergerak sedikitpun dari posisinya semula, tetap tegap berdiri saat jilatan api menggeregoti tubuhnya.

Berita kematian Guru Samir beserta pengikutnya menjadi bahan obrolan panas di kalangan warga desa. Namun tak disangka, terjadilah kemukjizatan. Guru Samir tiba-tiba hadir kembali di tengah-tengah warga desa, dan mengklaim dirinya telah dibangkitkan kembali oleh Allah dari kematian. Benarkah Guru Samir adalah seorang rasul yang diberi kemukjizatan oleh Allah?

Film ini terbilang unik, cukup orisinil dari segi ide cerita, serta cerdik memanfaatkan isu aliran sesat yang sedang santer di negara kita. Jalan ceritanya penuh teka-teki dan tanda tanya, sehingga cukup merangsang kita untuk menebak-nebak kelanjutan cerita, serta jawaban terhadap misteri yang muncul. Contohnya adalah kesaktian/ mukjizat Guru Samir yang dapat berada di dua tempat sekaligus, atau tangan yang pulih kembali setelah ditebas pedang.

Sayang, tidak semua teka-teki yang muncul mendapat jawaban yang memuaskan, bahkan beberapa terkesan dipaksakan. Oya, foto yang di poster ko' tokoh wanitanya pake cadar ya?! Prasaan dari awal sampe akhir Rianti ato tokoh wanita yang lain ga pernah pake cadar ato sejenisnya. Mo kaya A2C yah.. please deh!!

Kembali ke cerita, Negeri ini memang tak pernah berhenti dari terpaan peristiwa aneh, namun tetap saja diamini publik. Masih ingat ketika Menteri Agama percaya kepada mimpi tentang harta karun hingga harus merusak situs purbakala beberapa tahun silam? Kini kasus senada kembali terjadi. Seseorang mengaku ilmuwan sanggup membuat air sebagai pengganti bahan bakar bensin. Ah, aya aya wae... Berkaca dari peristiwa macam itulah film ini menjadi relevan.

Satu poin lagi perlu garisbawahi, Aku pikir adegan penyerangan, pembakaran musholla dan seisinya, yang di film tersebut dianggap sebagai “peristiwa heroik”, tidaklah tepat. Bagaimana pun juga, pengikut-pengikut Guru Samir bukanlah setan-setan yang harus dimusnahkan, melainkan korban dari doktrin-doktrin sesat yang Guru Samir ajarkan. Apalagi, peristiwa itu juga dipicu oleh pencabulan yang dilakukan Guru Samir terhadap salah seorang anak gadis warga, tentu hal tersebut murni kesalahan individu, bukan kelompok.

Seharusnya sutradara bisa “memberi contoh” yang lebih arif, dalam menyikapi “aliran sesat” di tengah-tengah ummat Islam. Pun jika sutradara memandang adegan itu bukanlah untuk “memberi contoh” melainkan “menggambarkan realita yang ada”, apa bedanya dengan film ML (Mau Lagi) yang sukses “memvisualisasikan” realita di kalangan remaja?

Genre Film Nuansa Religi, Sebuah Asa Sineas Indonesia

Oleh : Dadan Rusmawan

Beberapa hari lalu, “Audisi Bintang Film Ketika Cinta Bertasbih” digelar rencananya audisi ini akan digelar di sembilan kota untuk mendapatkan lima pemeran tokoh Azzam, Eliana, Furqon, Anna dan Husna, ujar Heru Hendriyarto, produser SinemArt Pictures, Kamis pekan lalu, di dalam jumpa pers di Jakarta.

Hal ini dilakukan setelah ditekennya MOU antara Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) penulis novel deng judul yang sama, dengan pihak produser film, dimana di dalam MOU itu, Kang Abik sendiri-lah yang memilih para aktris dan aktor Film Ketika Cinta Bertasbih. Hal itu, diungkapkannya dalam dalam acara Seminar Pergaulan Islam Manarul Ilmi Expo 2008 hari jumat (29/02) silam.

Menurut Kang Abik, ia tidak ingin kejanggalan antara novel dan film terjadi kembali, seperti dalam film Ayat-Ayat Cinta, dimana Pertemuan Fahri dan Maria itu tidak disengaja… entah kenapa di film terlihat pertemuan yang disengaja.”

Kang Abik menginginkan artis yang didalam film dan diluar film nantinya berjilbab. Jadi harus berjilbab syaratnya. Dia juga harus bisa mengalahkan Rianti Cartwright atau Luna Maya. Bahkan Kang Abik juga mengajukan LDK supaya menyediakan 3 ikhwan dan 3 Akhwat untuk dicasting sebagai pemain Ketika Cinta Bertasbih. Kemungkinan keenam pemaian yang dicasting akan memerankan tokoh sentral Azzam, Anna Althafunnisa, Eliana dan Furqan. Ntar Kang Abik sendiri yang akan mencari pemain-pemainnya dan akan menjamin kualitas dari pemain terpilih tersebut, jelasnya.

“Film Ketika Cinta Bertasbih” walaupun masih dalam proses. Namun semua pihak dalam pembuatan film ini berharap (bermimpi) semua orang yang ingin menghadirkan sebuah film yang baik bukan hanya dari sisi cerita, tetapi juga keteladanan para aktornya.

Menurut pihak “Film Ketika Cinta Bertasbih”, mereka tidak main-main dalam rencana pembuatan film dakwah ini.

Semoga per-film-an Indonesia bangit kembali setelah cukup lama tenggelam, dan menyuguhkan hiburan yang mendidik, bukan hanya sekedar mencari untung semata. Bravo 100 Tahun Kebangkitan Bangsa?


Selasa, 13 Mei 2008

ADA KAMU AKU ADA (2008)

GENRE : Drama Roman/Percintaan
PEMAIN : Bunga Citra Lestari, Andhika Pratama
SUTRADARA : Rizal Mantovani
PENULIS NASKAH : Alim Sudio
PRODUSER : Ody Mulya Hidayat
RUMAH PRODUKSI : Maxima Pictures
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON : -
TANGGAL RILIS : 08 Mei 2008

SINOPSIS :

Stella, gadis cantik yang tinggal di Jakarta bersama kakaknya, Tasya, menjalin hubungan dengan Damian, putra mahkota keluarga Guntara, pemuda keren, 'gaul' dan bergelimang kemewahan. Sebagai pacar Damian, Stella adalah ratu pesta di kalangan jetset tersebut. Apalagi ketika Stella merasa frutasi dengan kehidupan keluarganya yang berantakan, membuat Stella memberontak dengan melarutkan diri dalam gaya hidup Damian, sekalipun Damian seringkali membohongi dirinya

Suatu hari Stella bertemu dengan Elang, seorang gitaris. Pertemuan demi pertemuan yang terjadi menumbuhkan simpati dan rasa cinta diantara mereka. Elang setuju bahwa ia menjadi orang ‘kedua’ bagi Stella. Hubungan tersebut ternyata diketahui oleh Damian, yang marah dan kemudian berusaha memisahkan mereka dengan segala cara. Elang pun memilih meninggalkan Stella demi cintanya. Namun kepergian Elang ternyata membuka mata Stella akan hal yang paling dicarinya dalam hidup selama ini. Apa yang dilakukan Stella?

WEBSITE :
http://www.adakamuakuada.com/

Sabtu, 10 Mei 2008

NAGABONAR (Remake 2008)

GENRE : Drama Komedi
PEMAIN : Deddy Mizwar, Nurul Arifin, Afrizal Anoda, Wawan Wanisar, Piet Pagau, Roldiah Matulesy, Yetty Mustafa, Nico Plemonia, Kaharuddin Syah
SUTRADARA : MT Risyaf
PENULIS NASKAH : Asrul Sani
PRODUSER : Bustal Nawawi
RUMAH PRODUKSI : Prasidi Teta And Citra Sinema
DURASI : 95 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 8 Mei 2008
SINOPSIS :

Nagabonar (Deddy Mizwar), adalah seorang pencopet yang mendapatkan kesempatan menyebut dirinya seorang Jenderal di pasukan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara

Pada awalnya Nagabonar melakukan ini hanya sekedar untuk mendapatkan kemewahan hidup sebagai seorang Jenderal, akan tetapi pada akhirnya dia menjadi tentara yang sesungguhnya, dan memimpin Indonesia dalam peperangan bersama pasukannya termasuk Kirana (Nurul Arifin), Bujang (Afrizal Anoda) dan Mak (Roldyah Matulessy)

“Mari menoleh sejenak ke belakang agar kita tahu sudah sejauh mana Bangsa ini melangkah”

Selasa, 06 Mei 2008

Bikin Film Dokumenter dan Istilah Teknis Praktek Shooting

Diambil dari blog tetangga.

Membuat film dokumetar adalah suatu tantangan yang sangat dasyat karena diperlukan beberapa pengetahuan lebih pada saat kita akan membuat sebuah film dokumetar. Di sini mencoba berbagi ilmu tentang mengenal sebuah kamera di film dokumentar.

Dalam perjalan perfilman kita sering melihat berbagai suguhan film. Baik film yang berkatagorikan fiksi ataupun non fiksi. Nah tentu kita akan bertanya apa itu film dokumetar dari beberapa situs dan buku yang saya baca banyak arti yang berbeda menjelaskan arti film dokumetar, namun saya mengambil satu garis lurus dimana film dokumentar itu adalah implementasi fakta dan realitas yang terjadi yang kita angkat dari sebuah pemikiran (Ide) yang memang bercerita menarik dam enak yang bisa menimbulkan banyak pertanyaan dan jawaban tentang berbagai aspek kehidupan.
Karena katagori Film dokumenter sendiri adalah film yang bercerita tentang kenyataan, realitas atau fakta.

Bercerita di Film Dokumentar tentunya tidak semudah dengan kita berucap ayo kita segera bikin film dokumentar. Pertanyaan simple muncul takkala kita hendak mengesekusi Ide dengan tujuan kita sebagai filmmaker guna membuat film dokumetar.

Paling ringan saya memberikan contoh simple yang membuat kita bisa mengingat apa itu katagori film dokumentar. Masih ingat dengan program di televise pertama di Indonesia (TVRI), ya, Flora dan Fauna.

Mungkin dulu pada saat film dokumentar belum banyak dilirik dan selalu disuguhkan tentang apa saja yang berbau tumbuh tumbuhan dan dunia binatang namun seiring dengan perkembangan era digitalisasi industri pertelevisian dan semakin banyaknya filmmaker yang mengembangkan arti dari film dokumetar sesungguhnya jadi tidak melulu menceritakan sebuah proses awal hingga akhir dari suatu tumbuhan atau awal mulanya kehidupan binatang.

Film dokumetar sendiri itu terbagi dari dua kelompok. Satu adalah semi dokumetar dan satunya lagi adalah total film dokumetar.

Menjadikan Ide sebagai sebuah ilham bagi film dokumetar kita tentunya tidaklah gampang seperti kita berkata-kata, jika Ide kita dapatkan tentunya sebuah riset untuk sebuah pemikiran itu menjadi sangat penting.

Karena yang menarik dalam penciptaan film dokumenter berawal sebuah riset yang kita lakukan. Percaya atau tidak kita harus kembali berkaca pada diri kita sendiri. “apakah Ide-ku ini nantinya menarik jika di Film-kan.”

Proses pembuatan film dokumanter bukan sekedar estetika tapi mempunyai sebuah riset. Karena film dokumenter tidak melulu teks yang dikuti oleh gambar. Karena kita harus berpikir film dokumanter kita nantinya bisa memberikan gambaran riset kita.

Jika bisa, Ide yang ada pada diri kita bisa kita share pada orang (kelompok) kita, agar kiranya Ide yang akan kita tuangkan pada saat pembuatan kiranya bisa ditangkap rekan produksi film dokumentar kita.

Setelah dari sebuah Ide yang sudah kita matangkan dari sebuah riset pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mentransfer ‘kamera kita? Karena nantinya banyak yang meleset dari apa yang kita sudah rencanakan. Jadi bersiap-siaplah jika nantinya kita mengalami suatu kendala dalam pelaksanaan pembuatan film dokumentar.

Setelah Ide siap kita bungkus, peralatan yang memadai sangat menunjang dalam history pembuatan film dokumentar kita.

Berikut ini akan diberikan beberapa perihal terpenting bagi filmmaker yang kiranya berguna dalam pembuatan film dokumetar. Dimana istilah ini sangat dekat dengan juru kamera dan perihal berikut tentunya perlu juga di ketahui dan wajib juga dikuasai oleh sang sutradara film dokumetar.

Kamera, kamera terdiri dari dua jenis dimana yang pertama dikenal dengan sebutan Kamera Docking, yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu: lensa kamera (bagian depan),Camera Head (bagian tengah),VCR (bagian belakang). Sedangangkan yang kedua adalah Kamera Camcoder, yang terdiri dari dua bgaian utama yaitu; Lensa dan VCR yang menjadi satu.

Lensa, lensa itu tersusun dari tiga bagian utama yaitu Ring focus, ring focus sangat berkaitan dengan ketajaman dan kedalaman gambar (depth of field), berikutnya adalah Zoom, zoom ini sendiri berkaitan dengan jarak subjek dengan lensa (focal length). Zoom menjadi dua yaitu Zoom In (gambar mendekat) dan Zoom Out (gambar menjauh).

Nah Lensa, Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi bayangan, terbalik dan nyata. Ada beberapa jenis lensa yang umum digunakan, antara lain :

Lensa normal, berukuran focus sepanjang 50mm atau 55mm. Sudut pandang lensa ini sama dengan sudut pandang mata manusia.

Lensa lebar (wide lens), biasanya mempunyai lebar focus 16-24mm. Lensa ini biasa digunakan untuk mengambil gambar pemandangan, atau ruangan yang sempit.

Lensa tele, adalah lensa yang memiliki focal length (jarak antara objek dengan lensa) panjang. Lensa ini digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek dan dapat menghasilkan perspektif wajah yang mendekati aslinya. Lensa ini berukuran 85mm, 135mm dan 200mm.

Iris/Aperture/ Diafragma/ atau Bukaan Lensa.

Iris/Aperture/ Diafragma/ atau Bukaan Lensa adalah pencarian pencahayaan yang tepat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Ada beberapa ukuran pencahayaan pada lensa kamera, dimana ukuran diafragma dimulai dengan (bukaan besar) 2.8 dan (bukaan kecil) 4-5.6-8-11 dan 22.Fungsi Iris menjadi hal yang final dalam pencarian pencahayaan yang terbaik.

Fasilitas Camera ada beberapa yang kita perlu ketahui yaitu Extender, extender adalah fasilitas pada lensa yang berfungsi mendekatkan jarak objek sebanyak 2x lipat. Yang diikuti dengan pengaturan Iris sebanyak 1 ½ stop.

Gain, Gain adalah level pengangkatan cahaya yang terdiri dari tiga level yaitu low, medium dan high. Untuk mengatur ketinggan level Gain dapat kita lakukan jika pencahayaan yang kita butuhkan sangat kurang. Level Gain sendiri terdiri mulai dari dua katagori 0 db s/d 9 db dan 12/18 db.

Perlu diingat jangan pernah memaksakan diri untuk menggunakan gain 18 db, hal ini akan menyebakan pengahasilan gambar yang tipis atau coral (berbintik-bintik).

Zebra, Zebra adalah indicator pada kamera yang menandakan bahwa benda atau objek yang terlihat di kamera mempunyai intensitas cahaya yang tinggi, tentunya kita mengatur iris/diafragma. Zebra bisa memandu sang Juru Kamera guna mengetahui gambar yang di take sudah focus atau tidak.

Jika bagian kamera sudah kita kuasai tentunya beberapa istilah dalam menggunakan kamerapun wajib kita ketahui.

Color Bars, Color Bars berfungsi sebagai pengatur gelap terang suatu objek dan juga mengatur color balance. Dan dikenal juga sebagai awalan dari rekaman gambar kita.

Time Code (TC), Time Code berfungsi sebagai pencatat durasi gambar kita dalam kamera. Ini sangat berguna takkala kita melakukan pencarian gambar saat editing.

Auto White Balance (AWB) atau (WB), White Balance adalah syarat mutlak bagi disaat memulai mengoperasikan camera. AWB atau WB berguna menjauhkan satu warna yang dominant atau bad color (bluish, redish, yellowish atau greenish)

Satu lagi yang sama pentingnya dengan AWB atau WB adalah Auto Black Balance (ABB) atau (BB), Black Balance merupakan setting camera untuk mencari kualitas gambar yang sempurna dari camera yang kita gunakan.

Set Up Audio, Setting Audio menjadi bagian penting dalam pencarian kualitas suara untuk film kita nah audio setting dapat kita lakukan baik pada Atmosfir Mic yang ada pada kamera atau ExternaL Audio.

Ide dan Kemera sudah kita ketahui tentunya hal yang perlu kita lakukan tentunya Camera siap di operasikan tapi ada beberapa dasar lainnya yang perlu dipunyai oleh juru kamera dan wajib dikuasai oleh Sutradara film dokumentar.

Komposisi, Komposisi merupakan susunan objek visual secara keseluruhan pada bidang gambar, dimana objek menjadi pusat perhatian. Dimana dalam merekam objek tentunya harus mempunyai rasa (sense of art), kreatifitas.

Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghasilkan komposisi yang baik, diantaranya :

Sepertiga bagian dari komposisi (rule of thirds), pada aturan umum, komposisi sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek yang menjadi focus, berada diantara salah satu dari 9 bagiab tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan, dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang.

Salah satu unsur yang digunakan untuk membangun sebuah komposisi visual adalah sudut pengambilan gambar (angle of view), dan juga ditentukan oleh tujuan pengambilan gambar. Jika kita ingin mendapatkan suatu moment dan menghasilkan gambar yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk merekam gambar dari beberapa sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek) sudut dari atas, bawah, samping kanan atau kiri, bahkan sudut yang paling ekstrim.

Dalam Komposisi Gambar terdapat dua bagian yakni Background (BG) dan Foreground (FG).

Background dan Foreground adalah benda-benda yang berada dibelakang atau didepan objek inti dari suatu visual. Idealnya BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan focus perhatian mata kepada objek intinya.

Nah untuk mengahasilkan shot-shot tertentu kiranya kita harus mengetahui shot list yang ada pada konsep film dokumentar kita.

Berikut istilah Camera dan Fungsi yang harus diingat pada saat Camera akan di fungsikan :

Shutter Speed

Pengaturan Shutter Speed sangat bergantung pada berapa ukuran iris/diafragma yang kita gunakan. Shutter Speed adalah semacam tirai yang bergerak naik turun didalam lensa. Guna mendapatkan berapa lama cahaya yang dibutuhkan untuk masuk kedalam emulsi film (jangka waktu transmisi sinar) kita menggunakan Shutter Speed.

Shutter Speed memiliki satuan angka mulai dari B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Bila juru kamera menggunakan shutter speed tinggi, maka gambar yang terekam akan terlihat jelas/terang, jika kita menggunakan shutter speed rendah, maka gambar yang terekam akan terlihat blur atau berbayang.

Filter, Filter terdiri dari 4 pilihan. Filter umumnya terbagi dari empat bagian antara lain:

3200 K, digunakan untuk in door yang memiliki pencahayaan rendah atau sumber cahaya yang dominant kuning (tungsten).
5600 K + ¼ ND (neutral density), digunakan untuk out door yang mempunyai sumber cahaya matahari terik (top light).
5300 K, digunakan untuk out door dan in door dengan sumber cahaya dominant putih atau cahaya kebiruan (daylight).
5600 K + 1/16 ND, digunakan bila intensitas sumber cahaya sangat tinggi sekali, seperti di pantai dengan matahari terik (Over Light).

Pencahayaan atau tata cahaya adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera. Dalam penggunaan pencahayaan dengan pengaturan diafragma serta shutter speed sangat penting diperhatikan. Dimana dalam menentukan kombinasi yang tepat antara diafragma dan Shutter Speed akan menghasilkan gambar dengan tata pencahayaan yang terbaik.

Ada 2 jenis Tata Cahaya yang utama yang sering dipakai, yaitu :

High Key, High Key sendiri adalah sebuah scene yang penampilannya lebih condong ke cerah. Efek dari tata cahaya high key relative sedikit berbayang. Namun ini menjadi penting dimana bisa memberikan pilihan gambar yang lain. Dimana ada sedikit bagian yang gelap sebagai indikasi bahwa high key bukan karena over exposed.

Low Key, Low Key adalah sebaliknya, dimana bagian-bagian yang pokok diberikan cahaya cukup namun ada bagian lainnya terdapat bayangan gelap. Sering terjadi juga salah pengertian bahwa untuk mendapatkan efek low key ialah dengan membuat under exposed, yang benar adalah perbandingan ratio antara gelap dan terang.

Tata cahaya mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai :

Key Light, merupakan sumber cahaya utama untuk suatu karakter tertentu disuatu tempat dalam scene. Jika objeknya bergerak maka menggunakan beberapa key light.

Fill Light, tujuannya untuk mengisi (Fill) bayangan yang disebabkan oleh key light. Karena harus dihindari agar tidak menimbulkan bayangan baru, maka biasanya ditempatkan dekat kamera. Fill light bisa juga dengan menggunkan sumber cahaya yang soft. Kualitas dari soft light yang tidak menimbulkan bayangan memberikan kebebasan dalam penempatannya.

Back Light, ditempatkan diatas atau dibelakang objek, untuk memberi cahaya diatas pundak atau diatas kepala.

Dalam tata cahaya kadang diperlukan efek khusus. Efek cahaya lain yang sering digunakan adalah Eye Light, sebuah lampu kecil dengan cahaya kuat yang ditempatkan di dekat kamera. Karena cahayanya lemah maka dia akan menimbulkan fill light di mata actor, disamping refleksinya akan membuat matanya berbinar. Terakhir adalah background light atau set light, untuk memberi cahaya pada tembok atau furniture.

Point Shooting Camera
Camera Angle atau sudut pengambilan gambar yang ditentukan oleh blocking kamera, yang umum yang selalu digunakan ada 3 sudut

High Angle, sebuah sudut pengambilan gambar oleh kamera dari atas objek, dan menghasilkan gambar yang terlihat objek berada dibawah atau terkesan pendek.

Low angle, sudut pengambilan gambar dari bawah objek, dan menghasilkan gambar yang terlihat diatas atau terkesan tinggi.

Eye level, sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan pandangan mata, menjadi titik standar normal suatu komposisi.

Selain itu ada juga beberapa sudut pengambilan gambar yang dipakai, antara lain,

Bird eye, sudut pengambilan gambar top high, dengan menghasilkan gambar dengan pandangan mata se-ekor burung.

Frog eye, sudut pengambilan gambar top low, menghasilkan gambar dengan pandangan mata se-ekor katak.

Over shoulder, pengambilan gambar dari belakang bahu.

Establish/General shot, gambaran umum sebagai shot pengenalan dari cerita utama atau mainstory.

Inter cut/ Cut away, merupakan gambar-gambar penyela untuk menyembunyikan jumping atau memotong suatu aksi.

Reverse shot, gambar di ambil dari sudut lawan main, tanpa melanggar garis imajiner.

Detail shot, sebaiknya dibuat dengan memadukan unsure kekuatan insting dengan unsur keindahan.

Gunakan arrow angle dengan memperhatikan jarak perbandingan yang cukup baik dengan membuat detail shot.

Sedikit memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan Film dan Kamera.

Soft focus : gambar yang terekam tidak 100% tajam.

Out focus : gambar yang terekam tidak tajam sama sekali.

In focus : semua gambar terekam dalam keadaan baik.

Sharp : gambar yang terekam 100% tajam hingga tampak detailnya.

Under exposed : gambar yang dihasilkan, memiliki pencahayaan yang kurang.

Over exposed : gambar yang dihasilkan, memiliki pencahayaan yang berlebihan.

Depth of Field: daerah kedalaman dan ketajaman gambar, semakin pendek depth of fieldnya, gambar yang dihasilkan semakin baik, karena gambar dibelakang akan terlihat soft focus atau bahakan out of focus.

Focal length : jarak antara objek dan lensa.
Zoom in : gerak lensa mendekati objek.
Zoom out : gerak lensa menjauhi objek.
Track in : gerak kamera mendekati objek.
Track out : gerak kamera menjauhi objek.
Pan : gerak kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Tilt : gerak kamera dari bawah ke atas atau sebaliknya.

Shot Size (Ukuran Shot)

Very Long Shot (VLS) : Ukuran shot dari kepala sampai kaki dengan ruang gerak objek yang luas. Fungsi shot ini sebagai shot pengenalan/ establish shot.

Long Shot (LS): Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas kepala hingga kaki, dengan ruang gerak objek yang sempit.

Medium Long Shot/Full Shot(MLS/FS) : Pengambilan gambar dari kepala hingga kaki.

Medium Shot (MS): Pengambilan gambar dari batas pinggang hingga kepala.

Medium Close Up (MCU): Pengambilan gambar dari batas siku tangan hingga kepala.

Close Up (CU): Pengambilan gambar dari atas dada hingga kepala.

Big Close Up (BCU): pengambilan gambar dari dagu hingga dahi.

Extreme Close Up (ECU): pengambilan gambar detail pada bagian tertentu di wajah, misalnya, bibir atau mata.

Shot-shot deskriptif: Adalah istilah penggunaan shot yang lebih variatif, seperti, pan shot, follow shot, tracking shot, low shot, high shot, reverse shot, tilt up and tilt down shot, tilt dutch shot dan over shoulder shot.

1. Jangan melanggar garis imajiner (Imajiner Line)/Directional Line. Bila hal ini dilakukan, maka gambar akan terkesan tabrakan atau bolak balik, atau disebut juga Jump Shot.

2. Perhatikan Head Room, ruang yang cukup di bagian atas kepala.

3. Perhatikan Looking Room, ruang pandangan mata yang berimbang.

4. Perhatikan Nose Position, tetapkan posisi hidung tepat berada di titik tengah layer televise.

5. Hindari Sporius Object, benda-benda yang mengganggu komposisi.

6. Semua gambar yang kita rekam harus memiliki Motivasi dan informasi.

7. Perhatikan Continuity, kesinambungan jalan cerita jangan sampai ada yang hilang, sehingga alur ceritanya utuh.

Peralatan Pendukung Camera

Tripod, Tripod (Kaki Camera) Tripod kamera merupakan peralatan yang terpisah dari kamera namun dianya merupakan peralatan tambahan yang menjadi penyokong fungsi kamera dalam peroperasian. Tinggi tripod sama pentingnya dengan jarak kamera dan sudut pandang dari subjek. film cerita sangat memperhatikan ketinggian kamera lensa, dengan menata kaki kamera (tripod) dalam hubungan dengan materi subjek. Sementara juru kamera non cerita, news dan dokumenter, hanya menata tripod sekedar agar ia enak memandang dari alat pengintip kamera (finder). Mereka sama sekali tidak perduli pada tuntutan khusus dari subjek.

Reflektor, Reflektor adalah kanvas yang berfungsi sebagai pemantul cahaya yang bisa memberikan efek cahaya tambahan yang berguna untuk memberikan citra yang lebih baik pada sujek yang akan di shot.

Shoot List , Shoot List adalah catatan yang terdiri dari rangkaian gambar yang direkam untuk proses editing.


Kamera handycam terdiri dari beberapa format kasetnya :

> Video 8
> Hi-8
> Digital 8
> VHS-C
> S-VHS-C
> Mini DV
> DVCam

Kamera Professional Broadcast terdiri dari beberapa jenis :

> Hi-8 Pro
> S-VHS
> U-matic
> Betacam
> DVCPro/DVCam
> Digital-9
> Digital Betacam
> Memori Hardics.

Masing-masing jenis kamera memeliki kemampuan serta fungsi yang tidak sama antara satu kamera dengan jenis kamera lainnya. Ini dikarenakan setiap kamera memiliki kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang memiliki perbedaan kualitas.

Rekaman film kita dikatakan layak jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi. Syarat-syarat ini hanya bisa diabaikan jika rekaman tersebut memiliki nilai tertentu (penting dan/atau menarik) atau mengabadikan peristiwa atau adegan yang istimewa.

Selamat berekspresi, semoga bermanfaat.

Minggu, 04 Mei 2008

Tips Bisnis Video Editing (Pemula)

Saat ini usaha video shooting editing sudah menjamur dimana-mana. Di Malang Kota Bunga, Kota Mahasiswa, dan Kota Ruko ini banyak sekali yang membuka usaha video shooting, dari pemain besar profesional sampai tingkat mungil (termasuk saya saat ini, hiiii). Jika temen2 tertarik, temen2 juga bisa membuka usaha seperti ini sendiri.

Di sekitar/lingkungan kita secara rutin berlangsung berbagai macam acara atau seremonial, semisal acara pernikahan, sunatan, pengajian, kelulusan, ulang tahun, kerja bakti, dll. Bagi sebagian orang, mereka ingin memiliki kenangan yang bisa dijadikan media sebagai pengingat momen-momen tersebut, seperti cindera mata, foto, dan film dokumenter/video. Di sinilah peluang kita menggali potensi bisnis ini, yakni usaha jasa video shooting, edit video, transfer video ke VCD atau DVD. Sebagai informasi saja, jasa seperti itu di kota Malang, tarif jasa video shooting berkisar antara Rp 300 - 1 jutaan. Sedangkan Transfer ke VCD Rp 40-60 ribu. Kalau transfer ke DVD nambah 25 ribu. Lumayan kan. Coba kalau dalam seminggu dapat 2 job order saja (hmmm... ) :)

Nah sekarang tinggal mikir bagaimana memulainya. Sebagai langkah awal, coba dulu lakukan survey apakah usaha seperti itu sudah ada di kampung/desamu, di kecamatan, di kota? Seberapa banyak kompetitor, layakkah kita mulai dirikan?
Berikutnya, jika memang semangat pantang mundur (tak peduli dengan berapapun kompetitor) ya sudah dimulai saja. Pertama, beli buku-buku tentang Video Editing, Audio Editing, dan semacamnya.

Yang dibutuhkan yaitu:
1. Handycam + tripod, handycam bisa merk apa saja, asal masih bisa merekam dan memainkan kembali dengan bagus. Harga handycam paling murah saat ini kurang lebih sekitar 3jt an. (Mungkin ada yang lebih murah lagi) Coba aja liat-liat di plaza elektronik sebelah rumah, hehee
2. Komputer untuk transfer dan editing. Kalau modal tidak begitu besar, coba beli komputer kondisi second, sekitar 3.5 - 4.5 juta (sudah lengkap dengan fasilitas video edit/transfer seperti yang penulis maksud). Misal begini nih : CPU Pentium 3-866/RAM 128 MB x 3 keping / Hard Disk 40 GB / VGA 128 MB / CDRW / FDD / Sound Card / Monitor 15" / Printer / Aksesoris / CD Blank 100 keping (1 box); ditambah + Firewire + Snazzi (optional, komponen yg ini harga agak mahal: 600 rb - 1.5 juta)
3. Printer buat cetak cover, bisa merk apa saja asal bagus hasilnya. Misalnya saja printer yang kita beli seharga 500rban. Sekedar saran, kalo bisa sekalian yang tintanya bisa di infus, external maksudnya, menurut saya lebih nyaman aja.
Jadi kira-kira butuh dana sekitar 6,5juta. Bisa kurang atau lebih tergantung spesifikasi yang dibeli.
Kalau ada modal lebih, bisa buat beli lampu. Digunakan untuk acara yang membutuhkan tambahan lampu. Harga lampu sekitar 350rb, merk Unomat 1000watt. Tripod lampunya lupa harganya. Kalau tidak salah, sekitar 150rb an.

Langkah selanjutnya adalah mencari konsumen, yang paling baik adalah dengan mencari disekitar Anda . Misalnya saja saudara, teman, tetangga dan sebagainya. Tidak ada salahnya untuk promosi, kita shooting dengan gratis atau harga yang murah. Apabila video yang dihasilkan bagus dan memuaskan konsumen, tentunya mereka akan kembali menghubungi jika ada acara lain. Sedikit demi sedikit pasti akan banyak orang yang menggunakan jasa Anda. Dan jangan lupa menyertakan iklan usaha video shooting Anda di dalam video yang dibuat. Sehingga jika ada orang lain yang menonton dan tertarik bisa menghubungi Anda. Selain video shooting bisa juga membuka transfer video.

Untuk shooting bisa juga mengajak teman, untuk gantian. Atau bila mempunyai 2 kamera bisa dipergunakan bersamaan. Namun tentu saja Anda harus menggaji teman Anda :) Namun pada prinsipnya shooting,editing, bisa dilakukan sendirian.

Tips biar banyak yang order yaitu:
1. Kualitas video yang dihasilkan bagus
2. Harga terjangkau (murah tapi tidak murah banget)

Coba deh, semoga bisa nambah income yang bermanfaat :)